17 Rumah Sakit Ini Siap Garap Wisata Medis di Bali
GOOGLE NEWS
BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.
Sebanyak 17 rumah sakit di Bali siap memfasilitasi layanan wisata medis yang baru mulai dibranding oleh badan pariwisata Bali atau Bali Tourism Board (BTB) melalui wadah Bali Medical Tourism Association (BMTA).
dr. Gede Wiryana Patra Jaya, M.Kes, selaku Ketua dari Bali Medical Tourism Association (BMTA) mengatakan sesungguhnya Bali dari segi fasilitas dan sumber daya sudah memiliki potensi namun selama ini tidak digembar gemborkan.
Maka, lewat BMTA, nantinya akan mengakselerasi potensi ini agar bersinergi dengan pariwisata Bali, mengingat sektor kesehatan sejak saat pandemi covid-19 ini mulai menjadi sektor yang prospektif kedepan. Termasuk nantinya juga akan melakukan paket wisata vaksin di Bali
Medical Tourism (MT) atau wisata medis, menurutnya merupakan salah satu bentuk diversifikasi pariwisata. Secara umum, wisata medis diartikan sebagai perjalanan seseorang dari satu daerah ke daerah lain dalam satu negara, atau dari satu negara ke negara lain untuk mencari pengobatan saat berlibur ataupun secara khusus datang untuk melakukan pengobatan.
Wisata medis menjadi penting, karena memiliki potensi yang sangat besar dan medical tourists di negara maju cenderung mencari pengobatan ke luar negaranya karena waktu tunggu yang lama untuk tindakan tertentu dan mahalnya biaya tindakan di negara asalnya.
"Hal ini tentu membuka peluang bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia dan Bali khususnya, yang memiliki kemampuan untuk melayani pasar ini," jelasnya saat deklarasi BMTA, Selasa (29/6/2021) di Kantor BTB, Renon.
Menurutnya, wisata medis menjadi salah satu program yang telah direncanakan oleh pemerintah dan telah diatur dalam Permenkes 76, tahun 2015. Bagi Bali yang merupakan destinasi wisata yang sudah terkenal dengan pariwisata alam dan budaya.
“Hal ini tidak saja untuk mencegah keluarnya devisa karena banyak masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri, tetapi justru akan mendatangkan devisa bagi negara dengan masuknya turis medis baik domestik maupun internasional”, ungkap Dr. Ida Ayu Oka Purnamawati, SS. MM sebagai Sekertaris BMTA.
Saat ini Bali telah memiliki potensi dari wisata medis diantaranya, beberapa rumah sakit yang berstandar internasional, peralatan medis yang mendukung, tenaga medis dan paramedis yang sangat kompeten, serta layanan unggulan yang memang dicari. Di samping itu, banyak objek dan atraksi wisata yang bisa dinikmati oleh turis medis selama atau setelah pengobatan.
Sementara itu, I Putu Deddy Suhartawan, B. Bus (Mktg&Mgt), CBM yang juga selaku Sekretaris BMTA mengatakan bahwa dibentuknya asosiasi ini adalah untuk menaungi rumah sakit-rumah sakit yang telah melayani pasien-pasien wisata medis.
Asosiasi yang dibidani oleh PERSI Provinsi Bali ini juga akan menjalin kerja sama di bidang pengembangan teknologi kesehatan, pegembangan skill dan kompetensi petugas medis, sehingga Bali mampu menjadi destinasi wisata medis bagi wisatawan domestik maupun internasional.
"Dengan bergabungnya BMTA yang secara resmi menjadi bagian dari Bali Tourism Board (BTB), diharapkan Rumah sakit-rumah sakit di Bali dapat bersama-sama mempromosikan Bali sebagai destinasi medical tourism, sehingga optimisme pariwisata Indonesia melalui wisata medis, untuk program Bali bangkit dapat terwujud," ungkap Ida Bagus Agung Partha Adnyana selaku Ketua Bali Tourism Board.
Anggota BMTA terdiri dari Rumah sakit baik pemerintah maupun swasta yang telah melayani pasien-pasien MT . Saat ini anggotanya diantaranya
- RSUP Sanglah
- RSU Bali Mandara
- RS Mata Bali Mandara
- RSPTN UNUD
- RS Mangusada Badung
- RS BIMC Nusa Dua
- RSBIMC Kuta
- RS Siloam Kuta
- Bali Royal Hospital (BROS)
- RS Prima Medika
- RS Kasih Ibu Denpasar
- RS Kasih Ibu Saba
- RS Khusus Mata Ramata
- RS Bhayangkara
- Klinik Penta Medika
- Dental 911 Clinic
- Assist 221
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/tim