Pandemi, Bisnis Trading di Bali Malah Menggeliat
GOOGLE NEWS
BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.
Di tengah pandemi, ternyata tidak seluruh unit usaha mengalami keterpurukan. Masih ada beberapa usaha mampu bertahan atau malah bergeliat.
Salah satunya bisnis Trading di Bali, yang dinilai bertumbuh sejak mulai Pandemi menerpa. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pebisnis sampai saat ini telah mencapai ribuan orang yang rata-rata dijalani oleh para investor di Bali.
"Jika dilihat dampak Pandemi, tentu di Bali paling terdampak karena, Bali hanya hidup dari sektor Pariwisata. Tetapi, meskipun demikian untuk bisnis Trading di Bali malah sebaliknya mengalami pertumbuhan sampai saat ini," jelas Branch Manager Central Team DNA Pro Akademi, Hans Andre Martinus Supit, Jumat,(25/6) di Renon, Denpasar.
Ia menyebut jika dilihat total jumlah pebisnis trading tercatat mencapai ribuan orang di Bali yang sebagian besar para investor. "Ada ribuan para trader telah tergabung sampai saat ini, dengan rata-rata umur 30 tahun ke atas dan sebagian besar para investor-investor ikut bergabung," katanya. Sebagian besar tertarik karena edukasi terkait bisnis trading diberikan dengan jelas dan baik, termasuk risiko kemungkinan para trader mengalami los disampaikan juga. "Tentu semua bisnis pasti ada risikonya," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, jika dilihat dari sistem dalam menjalankan trading tidak lagi konvensional karena telah memakai sistem trading robot. "Saat ini, para pembisnis trading hanya memantau saja di aplikasi karena, sistem trading telah memakai robot dan bekerja secara otomatis. Dengan risiko eror minim karena telah dijaga dengan baik sistemnya," pungkas Andre.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/tim