search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelaku Pariwisata Bali Ancam Turun ke Jalan
Rabu, 23 Juni 2021, 20:15 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Sejumlah asosiasi dan pelaku pariwisata Bali membantah bahwa program Work From Bali (WFB) berkontribusi pada kenaikan COVID-19 di Bali dalam beberapa hari terakhir ini. 

Hal tersebut disampaikan, Ida Bagus Partha Adnyana Ketua Bali Tourism Board/GIPI Bali, Selasa (22/6) di Denpasar. “Karena situasi Pandemi hal seperti ini sangat normal terjadi, keadaan akan naik turun sampai herd immunity terbentuk, jangan terlalu berlebihan. Saya  berbicara dengan data dan fakta di lapangan, bahwa 3 green zone (Sanur, Ubud, Nusa Dua) sebagai rujukan tempat WFB masih sangat terkendali," katanya. 

"Dalam situasi saat ini kita justru harus bersatu. Kalau memang ada yang sakit saat bekerja disini, kita rawat saja. Semua sudah kita siapkan mekanisme nya," imbuhya. Dirinya mengajak masyarakat dan semua stakeholder pariwisata untuk tetap bergandengan tangan serta menciptakan situasi yang kondusif dan menyambut berjalannya program Work from Bali dengan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaan dan pengawasannya.

Kemudian Ketua ASITA Bali, Ketut Ardana juga menyampaikan hal senada. Pihaknya kurang setuju jika ada pernyataan menyatakan bahwa program WFB adalah penyumbang kenaikan covid. “Work From Bali ini satu program  yang menarik. Menurut kami dari ASITA sepanjang Prokes dilakukan dengan ketat dan tegas seharusnya bukan PPDN ini menjadi pemicu lonjakan Covid karena yang datang itu adalah orang-orang sehat," katanya.

Dia menjelaskan pada saat akan datang ke Bali (WFB) seharusnya sudah memenuhi aturan Prokes, Test Antigen harus negatif, jika sudah divaksin lebih bagus lagi. Jadi, menurutnya, kecil kemungkinan ada yang lolos masuk ke Bali kondisi terjangkit. Dan, pihaknya juga melihat bahwa masyarakat Bali relatif sangat tertib dalam menjalankan prokes. 

"Kami berharap WFB bisa berjalan dengan baik, saat ini ada 400 anggota kami, tentunya pasti akan berdampak bagi anggota kami juga. Pasti ada pemesanan tiket, hotel dan lainnya," katanya. Ketua Angkutan Pariwisata Bali, I Nyoman Sudiartha yang memiliki anggota 150 pengusaha, dengan 2.000 unit armada dan menyerap 6.000 pekerja menyatakan sangat tidak setuju dengan adanya pernyataan tersebut. 

“Ini sangat merugikan kami, yang selama ini berharap pariwisata bisa dibuka kembali. Kami minta data Covid dibuka saja, karena kami sudah melakukan prokes seketat-ketatnya. Apa benar karena WFB? WFB ini sangat membantu pariwsata Bali meskipun volumenya masih kecil saat ini. Kami sangat merasakan. Mohon kiranya, jangan dipolitisasi kondisi ini," tandasnya.

"Kami sangat berharap pariwisata bisa pulih kembali. Atau kami akan akan turun ke jalan untuk kelangsungan hidup kami. Kami punya banyak tanggungan selain usaha kami,” paparnya. Keraguan terhadap pernyataan tersebut juga disampaikan Bayu Adisastra selaku pengusaha hotel dan pusat perbelanjaan di Bali. Menurut Bayu ada yang kurang pas dengan pernyataan tersebut. 

“Mungkin salah kutip ya, dan jika dilihat data hari ini kan hanya 20 saja karena perjalanan dalam negeri selebihnya  karena transmisi lokal di Denpasar dan Badung. Saya tidak yakin ini karena WFB,” ucapnya. Dampak WFB ini, menurut Bayu sangat baik bagi perekonomian Bali apakagi saat ini bertepatan dengan libur sekolah. 

“Di hotel saya sempat occupancy menyentuh 25 %, ini kan bagus. Justru program WFB ini lebih banyak dampak positifnya bagi masyarakat Bali. Belum lagi bagi UMKM di Bali juga. Yang harus dilakukan adalah pengetatan pengawasan di pintu masuk Bali misalkan pelabuhan dan kalau perlu ada cek random di Bali. Dan Bali justru relatif terkendali dibandingkan daerah lain apalagi vaksinasi berjalan dengan sangat baik,” pungkasnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami