search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pertina Bali: YPBI Tidak Ada Komunikasi Soal Rekomendasi
Kamis, 15 Juli 2021, 20:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ketua Pertina Bali, Made Muliawan Arya

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Pengprov Pertina Bali menanggapi klaim gelaran tinju sport tourism Bali Boxing Day (BBD) III yang akan digelar Yayasan Pino Bahari Indonesia (YPBI) pada 13 Agustus mendatang yang tak membutuhkan rekomendasi dari badan tinju amatir tersebut. 

Hal itu karena tidak adanya komunikasi yang dilakukan YPBI maupun BBD III ke Pertina Bali karena dianggap tinju rekreasi.

Ketua Umum Pertina Bali I Made Muliawan Arya atau akrab disapa De Gadjah mengatakan, karena kalau gelaran tinju itu sifatnya sport tourism harusnya tidak berjalan sendiri-sendiri. 

Apalagi tujuannya membesarkan tinju Bali di mata nasional maupun internasional dan kabarnya melibatkan petinju asing untuk berlaga.

“Kami di Pertina Bali tidak melarang. Tapi yang kami sayangkan tidak ada komunikasi apapun. Kalau minta rekomendasi masa kami tidak bantu. Pihak di luar Bali saja menggelar tinju di Bali kami bantu wasit dan hakimnya. Ayo kita sama-sama bangun tinju Bali. Apa kepentingan dan tujuan sebenarnya di balik sport tourism ini,” kata pria yang juga Wakil Ketua II DPRD Kota Denpasar itu, Kamis (15/7/2021).

Semua gelaran olahraga itu diakui De Gadjah sudah ada aturan-aturannya sendiri dan disayangkan jika Ketua YPBI Pino Bahari dan merupakan petinju legenda sampai tidak mengerti aturan yang ada. 

“Di dunia tinju adanya amatir dan profesional dan ada itu olahraga tinju rekreasi. Kalau mereka bilang tinju olahraga rekreasi itu darimana? Kalau olahraga rekreasi dibawah Formi. Bahkan Kadisparda Bali juga menyarankan YPBI dan BBD III berkomunikasi dengan kami, tapi mereka tidak mau dan apa ada tujuan tertentu,” tegas De Gadjah.

Kejadian tanpa komunikasi itu tak terjadi kali ini saja menurut De Gadjah karena di BBD sebelumnya ketika dirinya masih Ketua Pengkot Pertina Denpasar juga pernah diminta bantuan untuk bantuan wasit dan hakim. 

“Tapi waktu itu saya tidak tahu apakah mereka (YPBI) meminta rekomendasi ke Pertina Bali atau tidak. Hanya karena saat itu Pino Bahari datang sebagai kawannya saya bantu,” tutupnya. 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami