search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Demo BEM Mahasiswa se-Bali Serukan Bantuan Belum Merata
Senin, 23 Agustus 2021, 21:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Aksi demo puluhan mahasiswa dari Aliansi BEM Se-Bali berlangsung di Kantor Gubernur Bali di Renon Denpasar, pada Senin 23 Agustus 2021. 

Para mahasiswa ini mengkritik kebijakan pemerintah dalam menangani wabah pandemi di Indonesia. Salah satu kritikan ini dituangkan pada spanduk papan triplek bertuliskan "Gedung Ini Dijual Untuk Modal Bantu Rakyat", dan "Covid Menurun, Kelaparan Meningkat Bung." 

Selain membawa spanduk dan poster puluhan mahasiswa juga memasang bendera putih di gerbang depan kantor gubernur. Demo mahasiswa berjumlah 30 orang ini tergabung dari aliansi BEM PM Universitas Udayana, BEM PM Universitas Pendidikan Nasional, BEM REMA Universitas Pendidikan Ganesha, BEM IKBM Universitas Hindu Indonesia, BEM ITB STIKOM BALI, BEM KBM Politeknik Negeri Bali. 

Koordinator Aliansi BEM Bali Nusra ini sekaligus Ketua Bem Udayana, yakni Muhamad Novriansyah. Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Bali ini dimulai dengan long march dari ujung timur parkiran Renon menuju kantor Gubernur Bali pada sekitar pukul 14.30 WITA. 

Ada sejumlah poin yang disampaikan mahasiswa itu. Pertama, menuntut pemerintah Provinsi Bali mengevaluasi penerapan kebijakan PPKM yang tidak solutif. Kedua, menuntut pemerintah Provinsi Bali untuk segera mendistribusikan bantuan sosial secara adil, merata dan tepat sasaran. 

Ketiga, menuntut pemerintah Provinsi Bali untuk mengoptimalkan 3T (Test, Tracing, dan Treatment) dengan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat. Keempat, menuntut pemerintah Provinsi Bali untuk memastikan insentif tenaga kesehatan, dan terakhir meminta pemerintah Provinsi Bali agar lebih memperhatikan sektor lainnya sebagai alternatif sektor pariwisata. 

"Kami melihat masyarakat kecil, pedagang, sampai sekarang belum tersentuh bantuan, intinya belum merata," beber Muhamad Novriansyah. 

Ia mengatakan tidak meratanya bantuan ke masyarakat karena sudah melaksanakan kajian sendiri, dan ada tiga kajian yang sudah diterbitkan. Bahkan, banyak sekali masyarakat yang tidak tahu apa itu vaksinasi, bagaimana mendapatkannya sehingga mereka bisa survive dari Covid-19 ini. 

"Kami sudah 3 kali audensi ke Gubernur Bali tapi selalu ditolak. Padahal masyarakat banyak sekali yang memerlukan bantuan dari Pemprov bali, kalau tidak ada perubahan juga, maka akan ada hal besar yang kami lakukan," ungkapnya. 

Sementara itu aksi demo mahasiswa ini dikawal ketat aparat kepolisian dari Polresta Denpasar dan Polsek jajaran, juga Satpol PP Denpasar. Para pendemo sempat diminta untuk membubarkan diri, mengingat saat ini masih dalam masa PPKM Level 4, tapi mereka menolak. 

"Ya, mereka memang ada surat pemberitahuan, tapi tidak dapat izin. Tapi kami maklumi saja. Kami siagakan 80 personel," terang Kabagops Polresta Denpasar, Kompol I Made Uder di lokasi demo.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami