search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wagub Cok Ace Tawarkan Kebijakan Berbasis Risiko
Kamis, 26 Agustus 2021, 23:10 WITA Follow
image

beritadenpasar.com

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menawarkan penerapan kebijakan berbasis risiko untuk menyelamatkan perekonomian Bali yang terpuruk hingga titik nadir akibat berlarut-larutnya pandemi Covid-19. 

Hal itu ia sampaikan saat weibnar yang mengangkat tema ‘Nafas Panjang Pengusaha Bali Hadapi Pandemi’, Kamis (26/8/2021). Webinar berlangsung dengan pola hybrid, offline dan online melalui aplikasi zoom meeting

Wagub Cok Ace dan pembicara dari Bali hadir secara offline di Kantor BPR Lestari, Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar. Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti secara online dari Jakarta. 

Menyikapi situasi saat ini, Guru Besar ISI Denpasar ini menawarkan penerapan kebijakan berbasis risiko. Yang dimaksudnya adalah, kebijakan dikeluarkan melalui kajian risiko kesehatan dan ekonomi tiap sektor. 

“Contohnya bidang pendidikan, kalau murid di sekolahkan risiko kesehatannya tinggi, sedangkan dengan pola sekolah daring, dampak ekonominya kecil. Jadi kesimpulannya belajar dari rumah. Sebaliknya, tempat usaha seperti restoran, kalau tutup dampak ekonominya sangat besar karena banyak yang kehilangan pekerjaan. Jadi, pilihannya dibuka dengan pengaturan jumlah pengunjung dan penerapan prokes yang ketat,” paparnya. 

Disebutkan olehnya, pola itu merupakan upaya menjaga keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan.  Dalam kesempatan itu, Wagub Cok Ace juga mengharapkan pemerintah pusat memberi kepastian tentang pembukaan Bali.

“Kami sudah mengusulkan beberapa alternatif untuk pembukaan border internasional seperti travel bubble dan essential travel. Mohon usulan itu  dipertimbangkan,” ujarnya kepada Menparekraf Sandiaga Uno yang terhubung secara online.

Menjawab harapan pelaku usaha di Bali, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan bahwa pemerintah menaruh perhatian serius terhadap upaya pemulihan ekonomi Bali. Bahkan, pemerintah sempat melaksanakan pra kondisi untuk pembukaan Bali dengan menggenjot program vaksinasi dan menetapkan tiga zona hijau yaitu Sanur,Ubud dan Nusa Dua. 

Namun dinamika pandemi Covid-19 memaksa pemerintah menerapkan kebijakan untuk mengerem laju penyebaran penyakit ini. Ia memastikan, pemerintah terus memikirkan upaya pemulihan Bali. 

“Terlebih tahun depan Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan G20. Kita berharap dua bulan sebelum itu kita bisa melakukan kick off pembukaan pariwisata Bali,” pungkasnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami