search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
ABK Gantung Diri di Kapal Tinggalkan Surat Wasiat
Senin, 11 Oktober 2021, 16:45 WITA Follow
image

beritadenpasar.com

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Hendi Rustadi (27) Kepala kamar mesin di Kapal Pinisi Damai (KPD) ditemukan tewas gantung diri di atas kapal yang tengah bersandar di perairan Serangan Denpasar Selatan, pada Senin 11 Oktober 2021.

Sebelum meninggal, ia sempat menulis sepucuk surat diduga ditujukan kepada seseorang. Jasad korban kali pertama ditemukan oleh saksi Ronny Paryadi (48) asal Cilacap Jawa Tengah. Anak buah kapal KPM Damai ini sedang duduk dan merokok dekat TKP sekitar pukul 06.45 WITA.

Saksi melihat ada gulungan tali dan berniat merapikannya. Tapi siapa sangka, setelah mengambil tali yang menjulur ke bawah, saksi melongok ke atas. Ia pun kaget melihat sosok orang tergantung dengan tali. Sontak saja, saksi berteriak lantaran ketakutan. 

Warga dan ABK lainnya yang ada di lokasi antusiasme datang untuk melihat TKP. Kejadian itu lantas dilaporkan saksi kepada nakhoda kapal, Asmari asal Sampang Madura Jawa Timur. Penemuan orang gantung diri ini dilaporkan saksi ke Pos Airud Serangan Denpasar Selatan. 

Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, di lokasi Polisi menemukan sepucuk surat yang diduga milik Hendy Rustadi. Surat tersebut berisi tulisan permohonan maaf dan menyampaikan barang miliknya.

"Maaf yah, mah aku menyusulmu'. 'Merasa malu sudah boros krn (karena) keteledoran saya'. 'Barangnya aku di kamar C/D, Real ada barang sesuai harga'.

"Dia meninggalkan surat tapi isinya tidak begitu jelas," beber Iptu Sukadi.

Lebih lanjut Iptu Sukadi menyebut bahwa Hendy bekerja sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM) kapal KM Panda. Namun terkait meninggalnya korban, diduga kuat jika pria asal Majalengka, Jawa Barat tersebut punya masalah. 

Setelah menerima laporan Polisi Airud bersama tim identifikasi Polresta Denpasar tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihak keluarga korban kemudian dihubungi dan selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami