search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BI: Ekonomi Bali Triwulan I 2021 Terkontraksi Minus 9,85%
Kamis, 24 Juni 2021, 15:15 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I 2021 terkontraksi -9,85%, meski sedikit membaik dibanding triwulan IV 2020 yang tercatat -12,21%. 

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekonomi Denpasar di tahun 2020 tercatat kontraksi sebesar -9,42%, mengalami perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya yang sebesar 5,82%. 

Lapangan usaha utama perekonomian Denpasar yaitu pada sektor Akmamin (21,30%), Jasa Pendidikan (12,74%) dan Konstruksi (11,10%). Namun demikian, Denpasar merupakan kota dengan jumlah usaha mikro, kecil, menengah dan besar tertinggi secara total di Provinsi Bali dimana terdiri 97.526 usaha dari total 482.484 usaha di Bali. 

Maka Kota Denpasar memiliki potensi dalam pengembangan industri kreatif di kota Denpasar. Didukung dengan adanya Gedung Dharma Negara Alaya, merupakan ruang kreativitas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam berkreasi sehingga ke depannya gedung ini diharapkan menjadi pusat kajian dan pengembangan ekonomi kreatif dan kesenian di kota Denpasar. 

"Tentunya, potensi industri kreatif ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi kota Denpasar ke depannya," jelas, Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, S. Donny H. Heatubun di Denpasar.

Dari sisi perkembangan harga, Provinsi Bali mengalami deflasi -0,58% (mtm) pada Mei 2021. Deflasi terjadi pada kota IHK yaitu kota Denpasar sebesar -0,59% (mtm) dan Singaraja sebesar -0,50%. 

"Adapun komoditas utama penyumbang deflasi antara lain, canang sari, cabai rawit dan cabai merah. Meski demikian, harga emas perhiasan, tongkol diawetkan dan minyak goreng mengalami kenaikan. Penurunan harga merupakan dampak normalisasi pasca HBKN di bulan April 2021 di antaranya Galungan dan Kuningan," bebernya.

Bank Indonesia merekomendasikan sejumlah kebijakan untuk pengendalian inflasi serta pemulihan ekonomi Denpasar ke depan, Akselerasi pembangunan di sektor hilir dan industri kreatif, Pemanfaatan pekarangan rumah penduduk untuk penanaman komoditas hortikultura.

Mendorong kerja sama antar daerah, Mendorong pembentukan BUMD pangan; dan Pemanfaatan aplikasi SiGapura untuk mendukung informasi simetris bagi konsumen dan edukasi belanja bijak.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami