Dibukanya pariwisata mancanegara di Bali pada September 2021 mendatang menjadi desas-desus di kalangan pejabat pemerintah. 

Kabar ini semakin logis mengingat pada Agustus 2021 ini pemerintah mengencangkan penanganan pandemi, khususnya di Bali. Ditanya isu tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa tak membantah. 

Dia bahkan menegaskan pariwisata di Bali sangat siap beroperasi kembali. Kepercayaan diri itu dilatarbelakangi sejumlah alasan. Pertama, vaksinasi dosis pertama di Bali sudah mencapai 103 persen. 

"Kedua, sudah hampir 50 persen penduduk yang tuntas divaksin dosis kedua, sehingga kondisinya diyakini dapat terbentuk herd immunity pada akhir september kira-kira," ujarnya saat diwawancarai Rabu (18/8). 

Hal lainnya yakni capaian CHSE yang terus digencarkan, dan sebanyak 12.870 sudah disertifikasi dan tahun ini menyasar 1.200 usaha lagi.

"Greeen zone di ubud sanur dan nusa dua, faskes juga sudah siap, penegakan prokes sudah, SOP wisatawan mulai dari kedatangan di bandara sampai hotel obyek dan balik ke negara asal juga sudah," ungkapnya. 

Terkait skema penerimaan wisatawan, Astawa menyebut bahwa kegiatan pariwisata di pusatkan di daerah yang telah dikonsep zona hijau yakni Ubud, Sanur dan Nusa Dua. 

Para wisatawan asing akan berkegiatan di kawasan tersebut dengan standar pelayanan Covid-19. Termasuk ketika seorang wisatawan mancanegara terpapar Covid-19, telah disediakan rumah sakit di tiga kawasan tersebut.