Sepanjang 2024, Direktorat Jenderal Imigrasi berhasil menangkap 16 buronan internasional yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Interpol.

Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah YZ, buronan sindikat judi online asal Tiongkok. Penangkapan ini menunjukkan ketegasan hukum dan efektivitas kerja sama internasional.

Penangkapan 16 buronan ini membuktikan efektivitas kerja sama antara Indonesia dan Interpol. Dengan teknologi canggih dan koordinasi global, para buronan berhasil dilacak. Kasus YZ menjadi contoh keberhasilan koordinasi ini.

"Operasi ini memperlihatkan kemampuan Indonesia dalam menegakkan hukum dan pentingnya kerja sama lintas negara," ujar Menteri Imigrasi Agus Andrianto, dalam keterangan resminya di Jakarta pada Rabu 15 Januari 2024.

Buronan yang ditangkap terlibat dalam berbagai kejahatan seperti penipuan, pencucian uang, dan narkotika. Mereka menggunakan identitas asing untuk menyembunyikan diri, tetapi operasi pengawasan ketat oleh Imigrasi berhasil mengungkap keberadaan mereka.

Perubahan UU Keimigrasian 2024 menjadi landasan hukum yang lebih kuat. Pencegahan masuk hingga 10 tahun atau seumur hidup bagi WNA yang terbukti melakukan kejahatan kini dimungkinkan.

Langkah ini mempertegas komitmen Indonesia terhadap penegakan hukum.

Imigrasi menggelar operasi pengawasan skala nasional pada Mei, Juli, dan September 2024. Operasi ini bertujuan memperketat pengawasan terhadap WNA di seluruh wilayah Indonesia.

"Meningkatnya mobilitas orang asing harus disikapi dengan kewaspadaan tinggi untuk menjaga keamanan dan ketertiban," kata Agus Andrianto.

Tantangan seperti kompleksitas kejahatan lintas negara dan keterbatasan sumber daya masih ada. Pada 2025, Menteri Imigrasi menginstruksikan penguatan sinergi dengan aparat hukum lain serta optimalisasi teknologi.

Penangkapan ini menjadi bukti nyata ketegasan Indonesia dalam menjaga keamanan nasional. Dengan dukungan kebijakan dan operasi berkelanjutan, Imigrasi siap menghadapi tantangan kejahatan lintas negara di masa depan.