search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tekan Angka Stunting Jadi 14 Persen, BKKBN Kerahkan 200 Ribu TPK
Rabu, 11 Mei 2022, 17:55 WITA Follow
image

https://beritabali.com/assets/posting/berita_221205040542_TekanAngkaStuntingJadi14Persen,BKKBNKerahkan200RibuTPK.jpg

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali terus berupaya untuk membangun dan meningkatkan sinergitas melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) dengan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Apel Siaga TPK Bergerak Nusantara pada Kamis (12/05). 

Apel Siaga diadakan secara daring terpusat di Alun-Alun Kabupaten Subang, Jawa barat dihadiri oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI beserta para deputi, Gubernur Jawa Barat dan juga secara virtual serentak di seluruh Indonesia. Di Provinsi Bali, Apel Siaga TPK Bergerak diikuti oleh seluruh OPD-KB Kab/Kota se-Bali. 

Dijelaskan oleh Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo Sp.OG(K) bahwa BKKBN telah mengerahkan 600ribu personel yang tergabung dalam 200 ribu TPK untuk menekan angka stunting menjadi 14 persen di Tahun 2024. 

Angka itu berangkat dari jumlah keluarga berisiko stunting di Indonesia berdasarkan pendataan keluarga 2021 (PK21) dengan jumlah mencapai 21,9 juta keluarga. 

“600 ribu personel bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting,” jelas Hasto dalam Apel Siaga TPK Bergerak.

dr. Hasto Wardoyo juga mengimbau agar jumlah keluarga berisiko stunting di Indonesia harus ditekan seminimal mungkin dengan kerjasama dan kinerja yang optimal. 

Ditambahkan bahwa Tim Pendamping Keluarga telah diberikan pelatihan tentang bagaimana cara mendampingi keluarga. 

“Para keluarga yang nantinya dikunjungi dan didampingi oleh TPK tidak perlu khawatir karena TPK ini terdiri dari unsur PKK, bidan atau kader KB yang sudah dikenal oleh warga sekitar dan sudah dilatih terlebih dahulu,” ucap Hasti.

Sebagai Informasi, Provinsi Bali sendiri telah memiliki 3327 TPK yang menyebar di 716 Desa dan telah melaksanakan tugasnya sejak akhir tahun 2021. 

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia saat ini masih berada pada angka 24,4 persen. 

Hal ini masih lebih tinggi dari standar WHO yaitu 20% sehingga upaya penurunan stunting secara nasional masih perlu ditingkatkan lagi.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami