Bank Indonesia Perkuat Literasi Keuangan Digital Lewat Program Eling Raga
![image](https://beritadenpasar.com/uploads/berita/berita_1732280978.webp)
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar talkshow bertajuk Perluasan Digitalisasi Sistem Pembayaran (Paradise) di The Stones Hotel, Bali, dengan tema “Cerdas Mengatur Keuangan dengan Aman dan Produktif” (CAKAP).
GOOGLE NEWS
BERITADENPASAR.COM, BALI.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar talkshow bertajuk Perluasan Digitalisasi Sistem Pembayaran (Paradise) di The Stones Hotel, Bali, dengan tema “Cerdas Mengatur Keuangan dengan Aman dan Produktif” (CAKAP).
Acara ini juga dapat diikuti secara daring, menghadirkan berbagai narasumber dari lembaga keuangan, aparat penegak hukum, hingga influencer untuk membahas isu penting seperti pinjaman online ilegal dan judi online.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, dalam pembukaannya menyoroti pencapaian ekonomi Bali yang tumbuh sebesar 5,46% pada Triwulan III 2024, melampaui rata-rata nasional.
Baca juga:
Pj. Gubernur Bali Tegaskan Pentingnya Dana Transfer Pusat untuk Perkuat Kapasitas Fiskal Daerah
"Digitalisasi memberikan kontribusi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Bali," ungkap Erwin.
Beberapa indikator ekonomi lainnya juga menunjukkan perkembangan positif, seperti tingkat inflasi sebesar 2,51% (Oktober 2024), penurunan tingkat kemiskinan menjadi 4% (September 2024), tingkat pengangguran sebesar 1,79% (Agustus 2024), serta penurunan Gini Ratio menjadi 0,361 (Maret 2024).
Namun, tantangan tetap ada. Meskipun indeks inklusi keuangan Bali mencapai 92,21%, tingkat literasi keuangan hanya 57,66%.
“Perlu upaya masif untuk mengatasi kesenjangan ini, terutama antara wilayah Bali Utara dan Selatan,” tambah Erwin.
Baca juga:
Pangdam IX/Udayana Pimpin Sidang Parade Calon Bintara TNI AD Gelombang II TA 2024 di Denpasar
Erwin memaparkan tiga langkah sinergi untuk mendukung digitalisasi keuangan yang inklusif, Edukasi Digitalisasi: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat dan risiko digitalisasi,
Akselerasi Sistem Pembayaran Digital: Memperluas adopsi sistem pembayaran berbasis teknologi dan menciptakan Budaya Cerdas Finansial: Membiasakan masyarakat untuk menabung dan berinvestasi.
Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan, menjelaskan bahwa digitalisasi di Bali sangat menjanjikan, didukung oleh generasi milenial dan Z yang melek teknologi. Namun, kesadaran akan pentingnya keamanan digital perlu terus ditingkatkan.
Baca juga:
Polisi Amankan Anak Punk yang Resahkan Pengguna Jalan di Simpang Cokroaminoto-Gatot Subroto Barat
Melalui program Eling Raga (Edukasi Literasi Keuangan dan Digital; Sinergi Kolaborasi; Inovasi Penggerak Budaya Konsumen), Bank Indonesia berupaya mengedukasi masyarakat untuk lebih waspada terhadap risiko finansial, terutama yang terkait dengan keamanan data pribadi.
Direktur Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan OJK, Irhamsah, menyoroti maraknya pinjaman online ilegal. Dari 97 fintech legal yang terdaftar di OJK, masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam memilih layanan keuangan.
Sementara itu, Direktur Pengawasan PPATK, Syahril Ramadhan, menyebutkan bahwa 70% laporan yang diterima PPATK terkait penipuan online. Ia mengimbau masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan ke OJK, PPATK, atau kepolisian.
Baca juga:
Keyakinan Konsumen Bali Tetap Optimis di Tengah Stabilitas Ekonomi, IKK Oktober 2024 Mencapai 142,8
Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Bali, AKBP Gusti Ayu Putu Suinaci, menegaskan pentingnya melindungi data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh aplikasi ilegal.
Komika Indonesia, Musdalifah Basri, mengingatkan bahwa digitalisasi bisa menjadi peluang besar jika masyarakat memahami risiko dan manfaatnya. “Digitalisasi bisa menarik lebih banyak wisatawan jika dikelola dengan baik,” ujarnya.
Editor: Wids
Reporter: bbn/rls