search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelaku Pariwisata Khawatirkan Penundaan "Work From Bali"
Rabu, 23 Juni 2021, 22:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Peningkatan kasus Covid-19 yang cepat di sejumlah daerah khususnya di Jawa menimbulkan kecemasan bagi pelaku pariwisata dan MICE di Bali. 

Hal ini disampaikan pengusaha hotel dan pusat perbelanjaan di kawasan Renon, Bayu Adisastra, Selasa (22/6). “Saat ini yang kami khawatirkan karena adanya peningkatan kasus di Jawa akan mengakibatkan pembatasan berpergian Kementerian dan Lembaga serta BUMN ke Bali. Padahal dengan program Work from Bali yang baru berjalan benerapa

waktu ini dampaknya sudah mulai terasa meskipun volumenya masih kecil sekali khususnya bagi kawan-kawan UMKM dan pelaku usaha pariwisata. Hotel saya occupancy sempat 25% atau terisi 70 kamar,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Putu Gede Wiwin Gunawasika Ketua Bali MICE Forum (BMF) bersama 10 PCO/EO pengurus BMF melakukan audiensi ke sekitar 29 Kementrian atau Lembaga (K/L) dan BUMN mendampingi pemprov Bali. “Program ini belum mulai, baru akan berjalan. Meskipun secara sporadis kami melihat sudah mulai ada pergerakan K/L BUMN ke Bali secara langsung tanpa melalui kami. Kami hanya berharap tidak berimbas pada pembatasan ke Bali.

Jika Bali relatif aman hingga saat ini. Sebagian besar sudah zona hijau dan kuning," katanya. 

"Dan kami juga membantah jika efek WFB yang membuat kenaikan covid di Bali. Lah kita ini belum ada apa-apa dengan program WFB. Belum ada arrangement yang masuk melalui kami saat ini,” imbuhnya.Terkait protokol kesehatan wiwin menyatakan, bahwa Bali sudah sangat siap karena persiapan menuju open border pun sudah dilakukan. 

Apalagi masyarakat di Bali sangat sadar bahwa  sebagian besar mata pencaharian bertumpu pada pariwisata sehingga pelaksanaan prokes di Bali sangat ketat pun pengawasannya. “Masak iya kami akan merusak periuk nasi kami sendiri,” pungkasnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami