search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Narkoba di Bali Didominasi Warga Lokal Berstatus Pengangguran
Rabu, 23 Juni 2021, 21:30 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Di tengah merebaknya penyebaran virus covid-19, peredaran narkoba di Pulau Bali kian meningkat tajam. Bahkan, para pelaku penyalahgunaan narkoba lebih banyak didominasi masyarakat lokal Bali. 

"Kasus narkoba yang berhasil diungkap selama setahun terakhir 60-70 persen adalah masyarakat Bali. Yang lebih mengkhawatirkan para pelaku adalah usia produktif antara 17 tahun sampai 30 tahun. Mayoritas para tersangka adalah pengangguran," ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Bali, Kombes Pol Mochamad Khozin kepada wartawan, pada Rabu 23 Juni 2021. 

Diungkapkannya peredaran gelap narkoba di Bali setahun terakhir sangat tinggi. Dimana, pada Tahun 2020 Direktorat Reserse Narkoba Polda Bali menargetkan bisa mengungkap 80 kasus. Sementara pada akhir tahun berhasil mengungkap 164 kasus. Menyikapi situasi ini ditambah dengan masa pandemi covid-19, Kombes Khozin mengharapkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi memerangi narkoba. 

"Bali kini darurat narkoba. Upaya pemberantasan narkoba tidak hanya dilakukan oleh kepolisan bersama instansi terkait, tapi juga peran dari masyarakat," ungkap perwira melati tiga di pundak itu. Ditegaskannya bila tidak eksis memerangi narkoba, dipastikan Bali akan terancam. Menurutnya, Bali merupakan destinasi wisata dunia dan harus dijaga dari pengaruh narkoba. 

Diungkapkanya, ada beberapa faktor meningkatnya narkoba di tengah pandemi. Salah satunya tidak ada pekerjaan, ada pula karena pekerjaannya memang pemakai dan pengedar. Sementara meningkatnya peredaran narkoba di Bali membuat Dit Resnarkoba Polda Bali bekerja ekstra keras dengan melakukan pengungkapan kasus dan langkah pencegahan. 

Untuk itu, Kombes Khozin meminta media massa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya laten narkoba. Terlebih bagaimana tanda atau ciri-ciri dari orang yang pemakai narkoba bahkan ciri orang menjual narkoba. Setidaknya pemahaman itu sudah di mulai dari lingkup keluarga. 

"Jadi, orang terlibat narkoba ciri-cirinya seperti jarang pulang ke rumah, malas makan, malas mandi, malas beraktivitas. Bila ciri-ciri itu ada, sebaiknya orangtua harus mendalami untuk mengetahui apa yang terjadi dengan anak atau anggota keluarganya," bebernya sembari mengatakan masyarakat diminta untuk tidak takut memberikan informasi kepada polisi tentang narkoba. 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami