Respons Pelaku Usaha Pariwisata Soal Migrasi ke TV Digital
GOOGLE NEWS
BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.
Pelaku usaha pariwisata mendukung kebijakan pemerintah terkait migrasi TV analog ke TV digital karena merupakan perkembangan global yang memang harus diikuti.
"Kebijakan migrasi TV analog ke digital merupakan sebuah keniscayaan karena sistem yang berubah. Kalau terus pakai analog kan tidak bisa nangkap siaran. Jadi harus mengikuti perkembangan dan perubahan," ungkap Wayan Puspa Negara selaku pelaku usaha akomodasi di Legian, Badung, Senin (5/7/2022).
Baca juga:
Sosialisasi Migrasi ke TV Digital di Bali Lewat Pertunjukan Seni
Dikatakannya, akomodasi pariwisata masih banyak yang menggunakan TV analog dan sebagian besar ada yang menggunakan TV kabel, indovision, dan parabola. Menurutnya jika nantinya terjadi migrasi ke TV digital, hal ini tidak menjadi persoalan.
"Mungkin pada saat transisi saja karena memerlukan penambahan alat," sebutnya ujar pria yang juga sebagai Ketua LPM Desa Adat Legian ini.
Namun intinya, kebijakan migrasi ke TV digital ini dinilai memiliki kelebihan karena TV digital gambarnya lebih jernih, suara lebih bagus, dan minim gangguan pada gambar.
Sebelumnya, Dinas Komunikasi dan Informatika atau Diskominfo Bali bekerja sama dengan KPID agar siaran lokal bisa disiarkan di jam-jam potensial dan strategis. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siaran konten lokal agar diperbanyak.
"Ini untuk generasi muda kita dan mudah-mudahan banyak rumah produksi Bali hidup. Kita harapkan generasi muda memanfaatkan ini selain juga dapat mempromosikan prariwisata kita," ungkap Ida Bagus Made Sutresna, S.E.,M.T selaku Sub Koordinator Kemitraan dan Sumber Daya Komunikasi Publik Diskominfo Bali.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/rby