Pendapatan Telkom Tembus Rp73 Triliun di Semester I 2025, Fokus Perluas Jaringan Digital

beritabali/ist/Pendapatan Telkom Tembus Rp73 Triliun di Semester I 2025, Fokus Perluas Jaringan Digital.
GOOGLE NEWS
BERITADENPASAR.COM, BALI.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatatkan kinerja solid di tengah tantangan makroekonomi global dan pelemahan daya beli masyarakat. Pada paruh pertama tahun 2025, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73,0 triliun, dengan EBITDA Rp36,1 triliun dan laba bersih mencapai Rp11,0 triliun.
Bisnis Data, Internet, dan IT Services tetap menjadi kontributor utama pendapatan sebesar Rp42,5 triliun. Pendapatan dari Network dan Layanan Telekomunikasi lainnya juga tumbuh 9,8% YoY menjadi Rp7,5 triliun, didorong oleh solusi pembayaran, jaringan, dan satelit. Lini interkoneksi naik 2,4% YoY menjadi Rp5,0 triliun berkat peningkatan trafik wholesale voice internasional.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menegaskan percepatan eksekusi strategi transformasi menjadi kunci untuk memenangkan pasar digital yang semakin kompetitif. "Kami percaya bahwa kecepatan dalam mengeksekusi transformasi menjadi kunci untuk memenangkan pasar digital yang sangat kompetitif saat ini," ujarnya.
Pada segmen consumer, Telkomsel mencatat pendapatan Rp53,8 triliun, dengan digital business menyumbang 90,6% dari total pendapatan seluler. Trafik data meningkat signifikan 20,1% menjadi 11,7 juta TB, mencerminkan lonjakan kebutuhan masyarakat akan layanan data berkualitas. IndiHome mencatat pertumbuhan pelanggan B2C sebesar 10% YoY, mencapai 10,1 juta pelanggan.
Hingga Juni 2025, Telkomsel mengoperasikan 280.434 BTS, terdiri dari 229.214 BTS 4G dan 2.537 BTS 5G, sebagai langkah ekspansi mendukung layanan digital yang terus meningkat.
Di segmen enterprise, Telkom meraih pendapatan Rp10,0 triliun, fokus pada penguatan bisnis cloud, cybersecurity, dan digital IT services, termasuk memperluas penetrasi IndiBiz bagi UKM.
Segmen Wholesale and International mencatat pendapatan Rp9,7 triliun, naik 4,7% YoY, ditopang oleh bisnis infrastruktur digital dan layanan suara internasional. Sementara Infranexia, entitas infrastruktur fiber TelkomGroup, dipersiapkan sebagai platform pertumbuhan masa depan.
Mitratel, anak usaha Telkom di bisnis menara telekomunikasi, mencatat pendapatan Rp4,6 triliun dengan laba bersih Rp1,1 triliun. Mitratel menambah 378 menara hingga total mencapai 39.782 menara, serta menambah 1.039 tenant baru.
Di lini Data Center dan Cloud, Telkom membukukan pendapatan Rp921 miliar. Hingga semester I 2025, Telkom mengoperasikan 35 data center dengan kapasitas total 44 MW, tersebar di 30 lokasi domestik dan 5 lokasi internasional. NeutraDC mencatat utilisasi kapasitas data center mencapai 76%, melayani berbagai sektor mulai dari pemerintahan hingga penyedia cloud global.
Belanja modal (capex) Telkom pada semester I 2025 tercatat sebesar Rp9,5 triliun atau 13% dari pendapatan, turun 18,7% YoY. Lebih dari 50% capex dialokasikan untuk penguatan konektivitas digital, meliputi jaringan fiber optik, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel laut bawah laut.
Dengan strategi transformasi berkelanjutan dan penguatan infrastruktur digital, Telkom optimis dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sekaligus menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/adv