search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Selamatkan Adik, Remaja Terseret Arus di Pantai Double Six
Selasa, 7 Juni 2022, 13:50 WITA Follow
image

Selamatkan Adik, Remaja Terseret Arus di Pantai Double Six

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Muhamad Aidil Mubarok, remaja 16 tahun asal Banyuwangi terseret arus di Pantai Double Six, Seminyak pada Senin 7 Juni 2022. 

Dia diduga tenggelam pada 08.00 WITA, namun hingga 17.00 wita ia belum ditemukan. 

Pencarian terus dilakukan oleh Basarnas, dibantu Bala Wisata, relawan Banser dan masyarakat. Made Neksen selaku Koordinator Search and Rescue Unit (SRU) Basarnas menerangkan, pencarian cukup menantang karena pada saat sore hari air sedang pasang.

"Sekarang arus pasang sedang puncaknya, mudah-mudahan korban segera ditemukan. Yang jelas masuk info jam 10.00, sedangkan kejadian jam 08.00 cuma terlambat dilaporkan ke kita. Tapi di sini sudah ada balawista sebenarnya," ujarnya. 

Berdasarkan informasi di lapangan, peristiwa tersebut diawali Muhamad yang sedang bermain bola bersama adiknya. Mereka datang bersama keluarga untuk berekreasi ke Panti Double Six.

Namun tak disangka, adik Muhamad sempat tergulung ombak saat bermain. Melihat situasi itu, Muhamad berusaha menyelamatkan sang adik, dan berhasil. Namun sayang dia tak mampu menyelamatkan diri sehingga tergulung, dan hingga saat ini belum ditemukan.

Neksen mengatakan, peristiwa serupa juga sempat terjadi sebelumnya, namun korban yang kala itu sedang bermain voly dapat diselamatkan. Menurut Neksen, pengelola pantai telah memasang bendera merah penanda kawasan berbahaya. 

Dia mengajak hal ini jug harus diperhatikan oleh pengunjung, khususnya para orang tua yang anaknya bermain di Pantai Double Six. 

"Imbauan untuk masyarakat yang bermain di Pantai Kuta, berenang ikuti aturan," tegasnya. 

Bendera merah sebagai tanda kawasan berbahaya masih kerap diabaikan oleh pengunjung. Beberapa pengunjung tidak menyadari sedang berjalan di kawasan berbahaya, namun petugas pantai tetap memberi informasi dengan baik. 

Selama pencarian, kedua orang tua korban tak henti-henti berdoa. Mereka memanggil-manggil anaknya agar segera pulang, serta meminta maaf bila ada kesalahan. 

Seiring waktu, kerabat orang tua korban terus berdatangan untuk memberi dukungan moral.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/dps



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami