search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Berkat Digitalisasi, Omzet Usaha Kue UMKM Bali Naik 55 Persen
Rabu, 24 Agustus 2022, 13:39 WITA Follow
image

beritabali/ist/Berkat Digitalisasi, Omzet Usaha Kue UMKM Bali Naik 55 Persen.

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Ivana Gabriella, pemilik usaha Bite Bali mengambil keberanian untuk pindah haluan dengan berbisnis patiseri croissant setelah dirumahkan dan bisnis keluarganya merosot akibat pandemi.

Untuk memperluas jangkauan konsumen, Ivana menggunakan GrabExpress. Usaha Bite Bali yang didirikan oleh Ivana Gabrielle (23) telah berjalan dua tahun dengan produk andalannya yaitu patiseri croissant. Ivana tidak menyangka bisa mendapatkan penghasilan dari usaha sendiri. 

Jika bukan karena pandemi, sepertinya ide untuk merintis bisnis sendiri tidak akan terwujud. Di awal pandemi, usaha laundry untuk pelanggan hotel yang telah dijalankan oleh keluarganya, merasakan dampak, sehingga terpaksa merumahkan karyawannya.

 

Selama di rumah saja, Ivana yang jago masak awalnya membuat kreasi singkong goreng untuk ditawarkan ke teman-teman orangtuanya dan mendapatkan respon positif lalu mulai menerima pesanan. Peluang ini dimanfaatkan olehnya untuk mendapatkan penghasilan dan membantu perekonomian keluarga. 

Setelah dua bulan menjalankan usaha singkong goreng, Ia memiliki ide untuk membuat produk baru yaitu croissant dengan isian krim kekinian (Lotus Biscoff) yang ternyata disukai oleh konsumen dan menjadi laris.

 

Sebagai industri rumah tangga, bisnis Ivana sangat bergantung pada bagaimana dia melayani pelanggan. Ivana membutuhkan platform yang bisa mempermudah mengantarkan pesanan ke konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Ivana memilih menggunakan layanan GrabExpress. 

“Sejak pelanggan semakin banyak, saya sangat perlu bantuan mitra pengiriman. Setelah menggunakan layanan GrabExpress, bisnis ini rasanya semakin lancar dan omzetnya ikut naik. Dari yang awalnya modal bisnis jutaan, kini pendapatan per bulan naik sampai 55 persen. Bahkan kini saya bisa membuka offline store di kawasan Kuta Bali," ungkap Ivana. 

Untuk kemudahan transaksi, Ivana menggunakan OVO untuk mendukung pembayaran. "OVO juga semakin mempermudah konsumen saya ketika bertransaksi dengan Bite Bali," lanjutnya.

Melalui berbagai layanan yang disediakan oleh Grab dan OVO, jutaan pelaku UMKM Indonesia kini dapat mengambil kesempatan untuk bertumbuh di tengah perekonomian digital yang sedang bertumbuh. Salah satunya adalah dengan menghubungkan para pelaku UMKM dengan konsumen yang lebih luas. 

 

Dalam survei yang dilakukan oleh OVO dan CORE Indonesia pada 2.001 pelaku UMKM yang mana 82 persen pelaku UMKM merasa terbantu oleh ekosistem Grab dan OVO. Bergabungnya UMKM dalam ekosistem digital OVO telah membawa berbagai peluang.

Dalam survei tersebut, ditemukan bahwa mereka mencatat peningkatan pendapatan bulanan hingga 27 persen dan pendapatan harian mencapai 30 persen. Ekosistem Grab dan OVO akan terus mendukung keberlangsungan bisnis UMKM dan mendorong digitalisasi UMKM baru. 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami