Keyakinan Konsumen Bali Tetap Optimis di Tengah Stabilitas Ekonomi, IKK Oktober 2024 Mencapai 142,8
ilustrasi: Keyakinan Konsumen Bali Tetap Optimis di Tengah Stabilitas Ekonomi, IKK Oktober 2024 Mencapai 142,8
GOOGLE NEWS
BERITADENPASAR.COM, BALI.
Survei Konsumen yang dirilis Bank Indonesia (BI) pada Oktober 2024 menunjukkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi di Bali tetap terjaga meski mengalami sedikit penurunan.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bali tercatat sebesar 142,8, menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 145,7, namun tetap berada di zona optimis (indeks > 100).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyebut bahwa optimisme ini didukung oleh inflasi yang terkendali serta momentum perayaan Hari Raya Kuningan yang mendorong konsumsi masyarakat.
Baca juga:
Polisi Amankan Anak Punk yang Resahkan Pengguna Jalan di Simpang Cokroaminoto-Gatot Subroto Barat
Secara nasional, IKK juga tetap berada di level optimis, tercatat sebesar 121,1, meski turun dari bulan sebelumnya sebesar 123,5.
Optimisme konsumen di Bali ditopang oleh dua komponen utama:
1. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE):
IKE Bali mencatat pertumbuhan pada semua komponen pembentuknya, terutama Indeks Penghasilan Saat Ini, yang naik 2,9% (mtm) dari 137,0 menjadi 141,0.
2. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
Indeks Ekspektasi Penghasilan untuk 6 bulan mendatang naik sebesar 2,8% (mtm) menjadi 149,0, mencerminkan keyakinan konsumen terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan.
Ekspektasi konsumen yang tetap tinggi berpotensi memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor ekonomi, termasuk
Peningkatan konsumsi rumah tangga, yang menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Baca juga:
Viral di Media Sosial: WNA Asal Amerika Diamankan Polisi Usai Mencuri di Mall Imam Bonjol, Denpasar
Penguatan investasi dan daya saing ekonomi lokal, yang didorong oleh produktivitas masyarakat Bali.
Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Bali terus melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi, di antaranya:
Mengawal pasokan dan harga komoditas guna menjaga inflasi di Bali pada kisaran target 2,5%±1%.
Mendorong ekosistem pangan terintegrasi melalui pelibatan Perumda sebagai offtaker untuk menciptakan stabilitas harga antara petani dan konsumen.
Dengan optimisme konsumen yang tetap terjaga, Bali memiliki peluang besar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap kuat.
Namun, diperlukan sinergi antara pemerintah, BI, dan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan daya beli masyarakat tetap stabil dan perekonomian daerah terus berkembang.
Baca juga:
Pelaku Pencurian di Kost Padangsambian Kelod Ditangkap Polisi, Kerugian Rp 6,5 Juta
Bank Indonesia Provinsi Bali optimis bahwa kolaborasi dengan pemerintah daerah melalui program-program strategis mampu mengawal pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkelanjutan.
Editor: Aka Kresia
Reporter: bbn/rls