Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus mengoptimalkan penerimaan pajak daerah dengan berbagai inovasi dan terobosan strategis. 

Hingga Triwulan I Tahun 2025 atau per akhir Maret, penerimaan pajak daerah tercatat telah mencapai lebih dari Rp381 miliar, atau setara 24,02 persen dari target tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp1,5 triliun lebih.

Kepala Bapenda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya, didampingi Sekretaris Bapenda I Dewa Gede Rai, pada Rabu (2/4) menjelaskan bahwa pihaknya tetap optimis mencapai target yang telah ditetapkan.

Optimisme ini didorong oleh penerapan berbagai inovasi, khususnya dalam digitalisasi pelayanan perpajakan.

Beberapa terobosan yang telah dijalankan antara lain:

• Inovasi Pajak Digital (Pagi) Denpasar

• Klaster Digital Reditia (Renon Digital Area)

• Inovasi Melodi (Melayani Objek Digital) Sanur

Inovasi digital ini ditujukan untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi pelayanan kepada wajib pajak di berbagai kawasan ekonomi strategis seperti Teuku Umar Timur, Teuku Umar Barat, dan Gatot Subroto.

Selain inovasi digital, Bapenda juga mendorong optimalisasi melalui:

• Insentif fiskal berupa pengurangan pokok pajak dan penghapusan denda administrasi.

• Jemput bola layanan pajak ke desa/kelurahan untuk Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

• Pendataan potensi objek pajak baru yang melibatkan perbekel dan lurah setempat.

“Kami mengajak seluruh wajib pajak agar taat membayar pajak tepat waktu sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan kota. Dengan tagline ‘Fiskal Kuat, Denpasar Maju’, kami optimis penerimaan pajak daerah akan terus meningkat,” ujar Eddy Mulya.

Penerimaan pajak yang maksimal menjadi pondasi penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan kemajuan Kota Denpasar di berbagai sektor.