Selama Operasi Sikat Agung 2022 yang berlangsung selama 15 hari dari tanggal 10 April hingga 25 April 2022, Tim Resmob Polda Bali berhasil mengungkap 54 kasus dan 66 tersangka. 

Salah seorang tersangka yakni maling spesialis sepeda motor bernama Emanuel Rahmat Hidayat. Akibat melakukan perlawanan saat ditangkap, pria asal Jember Jawa Timur itu terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas oleh Tim Resmob Polda Bali. 

Dalam konferensi pers yang dipimpin Wakil Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum AKBP Suratno mengatakan tersangka Rahmat beraksi di wilayah Badung, Central Parkir Kuta hingga Pererenan, Kecamatan Mengwi. Ia sudah beraksi seorang diri sebanyak 10 TKP. 

"Sepeda motor hasil curian dijual dan uangnya digunakan untuk main judi online dan foya-foya," ujarnya. 

Dalam pengakuannya, tersangka Rahmat yang kini menggunakan kursi roda itu datang dari Jember untuk bekerja sebagai buruh bangunan. Selama bekerja, ia juga nyambi mencuri motor. 

Dia beraksi hanya bermodalkan kunci palsu dan menyasar motor dengan kunci nyantol. Sementara hasil kejahatanya, sepeda motor dijual di Marketplace pada akun Facebook miliknya seharga Rp 4,5 juta. 

"Saat ditangkap dia melawan sehingga diberikan tindakan tegas terukur," bebernya.

AKBP Suratno mengatakan Operasi Sikat Agung ini menyasar tindak pidana pencurian biasa, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian dengan pemberatan. 

Sasaran ini memiliki tujuan, yakni menciptakan situasi kondusif di Bali menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah, menjaga kondusifitas Bali. 

"Kriminalitas harus diberantas karena bisa berdampak pada citra Bali dan kunjungan wisatawan. Kami tidak segan-segan memberikan tindakan tegas terukur yang coba-coba mengganggu keamanan, pemulihan ekonomi, dan pariwisata Bali," tegasnya.

Menurutnya berdasarkan hasil evaluasi, Operasi Sikat Agung tahun 2022 ini terjadi tren peningkatan kriminalitas di Bali. Ia pun mengimbau untuk selalu waspada. Khusus yang berencana mudik untuk perhatikan rumah dan barang yang ditinggalkan. 

"Maling itu beraksi bukan karena hanya ada niat saja, tetapi juga karena ada kesempatan. Untuk para korban yang merasa kehilangan kendaran silahkan koordinasi dengan penyidik untuk mengambil kendaraannya," pungkas Suratno.