search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gadis 20 Tahun Jadi Jemaah Haji Termuda Asal Bali
Kamis, 23 Juni 2022, 14:20 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Selayaknya negara lain, Indonesia juga sudah mulai memberangkatkan jemaah haji ke Arab Saudi. Profil para pesertanya pun turut menjadi sorotan, termasuk Meila Cahyani, seorang gadis berusia 20 tahun warga Bali ini.

Gadis kelahiran Wonogiri, 5 Mei 2002 itu menjadi peserta haji termuda asal Bali. Namun keberangkatannya menjadi sorotan publik karena alasan di baliknya.

Pasalnya Meila bisa berangkat ke Tanah Suci karena menggantikan ayahnya yang sudah meninggal dunia. Mirisnya, sang ayah meninggal hanya beberapa waktu sebelum jadwal keberangkatan haji.

Mengutip haji.kemenag.go.id, ayah Meila, Muhammad Rais (46), sebenarnya dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 2019 lalu. Kala itu Rais seharusnya berangkat haji bersama istrinya, Purwanti.

Namun karena Rais yang meninggal dunia beberapa waktu sebelum jadwal keberangkatan haji, Purwanti pun akhirnya menunaikan ibadah haji sendiri. Pihak Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Provinsi Bali lantas menawarkan dua pilihan untuk Purwanti, yakni apakah porsi jemaah haji yang meninggal dunia akan diberikan kepada ahli waris atau menarik kembali biaya haji.

Akhirnya Purwanti mengambil keputusan untuk melimpahkan nomor porsi haji suaminya kepada sang anak sulung. Alhasil Meila pun mendapatkan kesempatan untuk berangkat haji di usianya yang masih 20 tahun.

Ditemui di kediamannya di wilayah Sanur, Denpasar Selatan, Meila mengaku tidak menyangka bahwa dirinya akan berhaji. Namun kala itu ia tidak terlalu banyak bercerita, membiarkan sang ibunda yang menerangkan situasinya.

Purwanti mengungkap ia dan suami sudah mendaftar haji sejak tahun 2012. Setelah menunggu selama tujuh tahun, panggilan ibadah haji itu akhirnya datang pada tahun 2019.

Namun rencana Allah ternyata berbeda, sebab Purwanti jadi harus menunaikan ibadah haji sendiri tiga tahun lalu. Sementara kini, sang putri sulung lah yang akhirnya menggantikan ayahnya untuk berhaji.

Kepada Kemenag, Meila yang sehari-hari mengabdi di salah satu pondok pesantren di wilayah Jember, Jawa Timur itu mengaku terharu bisa dapat kesempatan menunaikan ibadah haji di usia muda menggantikan ayahnya.

"Tidak ada harapan atau persiapan berlebih," tutur Meila mengenai persiapannya berangkat ke Tanah Suci. Ia mengaku hanya fokus mempersiapkan mental dan fisik untuk menjalankan ibadah haji.(sumber: suara.com)

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami