Sosialisasi Migrasi ke TV Digital di Bali Lewat Pertunjukan Seni
GOOGLE NEWS
BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.
Pemerintah provinsi Bali mengupayakan sosialisasi program Analog Swicth Off atau ASO dengan dikemas melalui pertunjukan seni rakyat yang menghibur.
Ida Bagus Made Sutresna, S.E.,M.T selaku Sub Koordinator Kemitraan dan Sumber Daya Komunikasi Publik mengatakan pihaknya mendorong Bali menjadi daerah yang maju tanpa melupakan budaya yang menjadi akar masyarakat Bali.
"Pemilihan konten dalam budaya Bali dalam menyosialisasikan ASO ini adalah sebuah hal yang lengkap sekali betul-betul mencerminkan Nangun Sad Kerthi Loka Bali," ujarnya seperti dikutip dalam siaran Kominfo TV belum lama ini.
Sutresna mengungkapkan lewat berkesenian baik itu melalui tarian, lukisan itu menjadi darah daging orang Bali.
"Kita harapkan ini tetap terjaga dengan baik," sebutnya.
Kesiapan Bali untuk bermigrasi ke TV digital terus dioptimalkan baik itu secara jaringan infrastruktur dan sosialisasi ke masyarakat terus menerus.
Sutresna mengatakan pihaknya sudah sosialisasi dan masyarakat siap menyambut program ini.
"Kita sudah sosialisasi ke semua media termasuk media sosial Kita tidak ingin masyarakat nanitnya tiba-tiba tidak bisa mengakses TV, karena siaran TV analog dimatikan," sebutnya.
Hal ini juga seiring dengan program Pemprov Bali yang mendorong digitalisasi segala bidang.
Sementara itu, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali atau KPID Bali, Agus Astapa menyatakan pihaknya memantau siaran TV digital di Bali yang saat ini baru sebanyak 23 channel.
Setelah semua siap, ia menargetkan untuk siaran TV digital mengudara secara keseluruhan sebnyak 27 channel.
"Chanel lainnya sedang mengoptimalkan kesiapaannya. Sehingga nantinya ada 27 channel yang menggantikan siaran analog di Bali," ungkapnya.
KPID Bali, lanjutnya, sudah mencoba mendatangi lembaga penyiaran swasta termasuk penyelenggara Mux dan penyedia konten untuk persiapan TV digital ini.
"Semua sudah kita datangi, sampai saat ini pantauan kami channel digital di Bali ada 23, diperkirakan pada akhir bulan ini akan menjadi 27 siaran. Sebelumnya siaran TV analog hanya 16 siaran. Kita upayakan agar semua mengarah ke TV digital," ungkapnya.
Sekretaris Gugus Tugas Migrasi Siaran TV Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Mesania Mimaisa memaparkan TV digital adalah terobosan teknologi baru dimana untuk menangkap sinyalnya ada 2 cara.
Yakni bagi TV yang belum mendukung harus menggunakan Set Top Box (STB) yang gunanya untuk mengkonversi sinyal digital ke suara dan gambar ke TV analog.
"Bagi yang sudah support TV digital DVBT2 masih sama menggunakan antena untuk menangkap sinyalnya," paparnya.
Siaran Konten Lokal
Diskominfo Bali jug bekerja sama dengan KPID agar siaran lokal bisa disiarkan di jam-jam potensial dan strategis. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siaran konten lokal agar diperbanyak.
"Ini untuk generasi muda kita dan mudah-mudahan banyak rumah produksi Bali hidup. Kita harapkan generasi muda memanfaatkan ini selain juga dapat mempromosikan prariwisata kita," tutupnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/dps