Analog Switch Off, Akademisi: Masyarakat Ragu, Jadi Atau Tidak?
GOOGLE NEWS
BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.
Pengamat Kebijakan Pemerintah yang juga dosen Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Ni Made Ras Amanda Gelgel menanggapi soal program migrasi TV analog ke Digital atau (Analog Switch Off/ASO) yang dinilai membuat masyarakat rancu.
Ia mengungkap kebingungan masyarakat apakah program migrasi ke TV digital ini jadi atau tidak karena tidak ada komunikasi dan informasi.
"Ada kebimbangan seperti adanya wacana 'cut off' tapi ternyata entah diperpanjang atau jadi atau tidaknya masyarakat jadi berpikir ulang ini jadi apa tidak," katanya, Sabtu (25/6/2022).
Terkait pemilihan istilah program, ia menilai diksi analog swicth off (ASO) yang berbahasa inggris, belum dimengerti oleh semua masyarakat.
"Kenapa tidak menggunakan bahasa yang sederhana. Menurut saya sangat elistis kenapa tidak menggunakan bahasa yang masyarakat mudah pahami," katanya.
Kembali ia menegaskaN tarik ulur program ASO ini jadi atau tidak yang kemudian membuat masyarakat beripikir pemerintah mesti serius.
"Sesuatu yang pasti itu perlu ketegasan dan sepertinya tidak ada komunikasi lebih lanjut kenapa di Bali tidak jadi atau kapan gelombang I swicth off," jelasnya.
Mengenai pembagian Set Top Box gratis bagi warga kurang mampu, ia menyarankan agar dibantu untuk prosesnya set upnya sehingga penerima lebih mudah. Disamping itu, juga diberikan petunjuk cara penggunaannya sehingga kedepan pengguna tidak bertanya-tanya lagi.
"Ajarkan merka bagaimana, apa yang dilakukan agak tidak ribet apalagi untuk orang tua lansia jangan setengah tengah membantu mereka," ujarnya.
Sementara R Niken Widiastuti, Ketua Pokja Komunikasi Publik Gugus Tugas ASO 2022 dalam diskusi program ASO belum lama ini mengatakan tahapan ASO tahap pertama dilakukan pada 30 April 2022, akan dimulai dari 3 wilayah siaran yang terdiri atas 6 kabupaten dan 2 kota.
Tahap kedua akan dilakukan pada 25 Agustus 2022 di 31 wilayah layanan siaran
Sedangkan tahap ketiga akan dilakukan pada 2 November 2022 pukul 24.00 di 25 wilayah layanan. Masyarakat di daerah tersebut nantinya tidak lagi bisa menonton siaran televisi dengan perangkat TV analog karena sudah beralih ke penyiaran TV digital.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/dps