search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gubernur Bali Buka Suara Soal Proyek Tol Mengwi-Gilimanuk
Rabu, 16 Maret 2022, 09:45 WITA Follow
image

Beritadenpasar.com

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali Wayan Koster buka suara soal pembangunan jalan tol Mengwi-Gilimanuk. Menurutnya tol tersebut akan menjadi akses perkembangan ekonomi baru di Pulau Dewata, sekaligus membantu pemerataan ekonomi.

"Pembangunan jalan tol akan menjadi akses infrastruktur berkembanganya pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru untuk menyeimbangkan dan memeratakan perekonomian antar wilayah Bali Barat, Timur, Utara, dan Selatan," kata Koster dalam keterangan tertulis, Jumat (11/3/2022).

Koster menuturkan, proses pelaksanaan pembangunan jalan tol Mengwi-Gilimanuk diawali dengan penetapan lokasi berkenaan dengan jalur jalan. Koster telah menyerahkan penetapan lokasi tersebut kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Selanjutnya akan dilakukan penentuan harga lahan yang dibebaskan oleh lembaga independen dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum," terang Koster.

Pembangunan jalan tol Mengwi-Gilimanuk dilaksanakan oleh konsorsium dari tiga perusahaan, yaitu PT Sumber Rhodium Perkasa, PT Cipta Sejahtera Nusautama, dan PT Bumi Sentosa Dwi Agung. Jalan tol bakal memiliki panjang total 96,21 kilometer dengan lebar 40 meter.

Jalan tol Mengwi-Gilimanuk dibangun melewati tiga kabupaten di Bali yakni Jembrana, Tabanan, dan Badung. Selain itu, juga melalui 13 kecamatan, yaitu lima Kecamatan di Jembrana, tujuh kecamatan di Tabanan dan 1 Kecamatan di Badung; dan 57 desa yakni 31 desa di Jembrana, 24 desa di Tabanan dan dua desa di Badung.

"Di sepanjang kalan tol akan dibangun empat tempat istirahat/rest area, dua tempat di Jembrana dan dua tempat di Tabanan yang akan dijadikan sebagai area untuk UMKM," jelas Koster.

Jalan tol memiliki tiga jalur berupa jalur untuk penumpang umum, jalur khusus sepeda motor, dan jalur khusus sepeda. Infrastruktur ini juga dilengkapi dengan enam simpang susun/interchange.

"Model jalan tol yang memiliki tiga jalur seperti ini merupakan jalan tol pertama di Indonesia," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.

Selain itu, di sepanjang jalan tol, dibangun lintasan berupa 28 jalan bawah tanah/underpass, 82 jalan layang/overpass dan 50 jembatan, serta 13 talang irigasi. Pembangunan lintasan ini dilakukan agar tidak menggangu jalan yang dipakai untuk kepentingan upakara adat/melasti dan tidak menggangu sistem irigasi/subak.

"Pembangunan dilaksanakan mulai tahun 2022 dan diharapkan selesai pada tahun 2024. Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi diberi nama Tol Jagat Kerti," ungkap Koster.(sumber: detik.com)

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami