search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jejak Perdagangan dan Sejarah Rempah di Pulau Bali
Kamis, 14 Juli 2022, 22:58 WITA Follow
image

bbn/Suara.com/Jejak Perdagangan dan Sejarah Rempah di Pulau Bali

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Rempah menjadi daya tarik besar di indonesia. Perdagangan komoditas 'rempah' juga berkembang di Bali. Tak jauh beda dengan wilayah lain, Perdagangan rempah di Bali juga membuka perdagangan luar negeri sejak masa lampau.



Di Bali perdagangan rempah menghubungkan Bali dengan India, Cina dan Mediterania.

Penggunaan rempah dalam budaya serta upacara keagamaan di Bali juga cukup sering dilakukan. 

Arkeolog Balai Arkeologi Denpasar dalam jurnal "Aspek kemasyarakatan di Balik Makanan dalam Prasasti Bali Kuna" menjelaskan bahwa masyarakat Bali Kuno, terutama yang mendiami sekitar danau Batur, Biasanya membuat persembahan berupa Makanan.

 

Meski Bali tidak menghasilkan rempah, tapi masyarakat secara aktif menggunakan rempah dalam berbagai acara keagamaan seperti pembahasan diatas. Kemudian masuknya rempah ke Bali diperkirakan karena perdagangan multinasional di masa lampau yang sampai ke Bali.

Desa Julah, di Pesisir Timur Laut Utara Bali Diperkirakan sebagai pelabuhan yang ramai dikunjungi pedagang asing. Dari sini diperkirakan rempah masuk bali.

Pendapat lain juga mengatakan mungkin saja masuknya rempah di Bali juga berasal dari pembeli rempah yang istirahat di Bali sebelum kembali ke asalnya. (Sumber: Historia.id)

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami