Prosesi Tawur Agung Kesanga serangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1947 di Kota Denpasar berlangsung khidmat dan penuh makna. Upacara yang dilaksanakan pada Jumat (28/3) ini bertepatan dengan Tilem Sasih Kesanga, dipusatkan di kawasan Catus Pata Catur Muka Denpasar.

Prosesi Tawur Agung diiringi suara Gambelan, Kekidungan, tarian Rejang Renteng, Rejang Dewa, Baris Gede, hingga Topeng Wali, serta dipuput oleh enam Sulinggih Sarwa Sadhaka.

Rangkaian upacara ini disaksikan langsung oleh ribuan umat Hindu Kota Denpasar serta perwakilan Desa Adat se-Kota Denpasar yang mengikuti hingga akhir acara.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar I Made Oka Cahyadi Wiguna, serta jajaran Forkopimda dan Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana.

Tampak pula Ketua PHDI Kota Denpasar I Made Arka, Ketua MDA Kota Denpasar AA Ketut Sudiana, perwakilan Bandesa Adat, dan umat sedharma.

Dalam prosesi tersebut, Walikota Jaya Negara bersama jajaran turut nyaksiang dan mengikuti seluruh rangkaian Tawur Agung hingga prosesi Mendem Tawur di kawasan Catus Pata Catur Muka.

Usai upacara, Walikota Jaya Negara menyampaikan bahwa pelaksanaan Tawur Agung Kesanga menjadi rangkaian penting menjelang Hari Suci Nyepi. Ia menegaskan, malam Pangerupukan dan Hari Nyepi menjadi momentum menyucikan alam semesta dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian.

Ia juga mengingatkan bahwa perayaan Pangerupukan dan pengarakan ogoh-ogoh di Kota Denpasar harus mengikuti aturan yang berlaku.

Berdasarkan Perda Kota Denpasar Nomor 9 Tahun 2024 tentang Pelestarian Ogoh-Ogoh, pengarakan ogoh-ogoh hanya diperbolehkan mulai pukul 16.00 Wita hingga 00.00 Wita, tanpa menggunakan soundsystem.

Baca juga:
BTID Tegaskan Hubungan Harmonis dengan Warga Serangan, Bantah Isu Ketegangan

“Mari kita laksanakan malam Pangerupukan dan Catur Brata Penyepian ini dengan khidmat dan penuh tanggung jawab, agar pelaksanaannya berjalan lancar, aman, dan kondusif,” ujar Jaya Negara.

Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Antara, menjelaskan bahwa rangkaian Upacara Tawur Agung Kesangatelah dimulai sejak 14 Maret 2025 dengan prosesi Mepiuning.

Kegiatan dilanjutkan dengan Nyukat Genah pada 21 Maret 2025 di timur laut Patung Catur Muka Denpasar, serta prosesi Ngingsah dan Mapepada di Pura Agung Jagatnatha Denpasar.

Adapun Sulinggih Sarwa Sadhaka yang memuput upacara Tawur Agung Kesanga kali ini antara lain:

1. Ida Pedanda Putra Telaga

2. Ida Pedande Gede Made Dharma Kerti

3. Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Sara Shri Satya Jyoti

4. Ida Jro Dukuh Udhalaka Dharma

5. Shri Mpu Dharma Sunu

6. Ida Pandita Mpu Dhaksa Siwa Putra Santhi Yoga

Pemerintah Kota Denpasar berharap seluruh rangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1947 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan kondusif.

Berdasarkan Surat Edaran PHDI, Nyepi Sipeng akan dilaksanakan pada 29 Maret 2025, selama 24 jam penuh, mulai pukul 06.00 Wita hingga 06.00 Wita keesokan harinya. Seluruh umat Hindu diimbau melaksanakan Catur Brata Penyepian, meliputi:

• Amati Gni (tidak menyalakan api/lampu)

• Amati Karya (tidak bekerja)

• Amati Lelungan (tidak bepergian)

• Amati Lelanguan (tidak menghibur diri)

Momentum ini diharapkan menjadi saat hening, refleksi diri, serta penyucian alam semesta demi menjaga keharmonisan hidup.