Pengurus Persatuan Tinju Amatir Indonesia Bali (Pertina) yang diketuai Made Mulyawan Arya kembali mengunjungi Rumah Singgah di Kawasan Sanglah, Denpasar pada Minggu 3 Maret. 

Kedatangan mereka untuk bersilaturahmi dan menyerahkan bantuan kepada kaum jompo di Rumah Singgah. Ini merupakan ungkapan syukur karena telah berhasil memboyong satu emas, dua perak dan tiga perunggu dalam ajang PON XX Tahun 2021 di Papua.

Ketua Umum Pengprov Pertina Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah menyebut sebelum berangkat bertanding Pertina berkunjung ke Rumah Singgah untuk memohon doa restu menjemput kemenangan di PON XX.

“Terima kasih saya sampaikan kepada ibu dan bapak penghuni Rumah Singgah, berkat doa yang dulu pernah dipanjatkan di sini (sebelum bertolak ke Papua-red), astungkara kami, tinju Bali mendapatkan medali emas,” ucap De Gadjah.

De Gadjah mengatakan apa yang dilakukan Pertina Bali hari ini, bukanlah membayar kaul, melainkan komitmen dirinya yang pernah diucapkan ketika mengunjungi Rumah Singgah sebelum petinju Bali berjuang di PON Papua.

"Kalau dibilang bayar kaul, tidak. Dulu kami sempat minta doa di tempat ini agar di PON Papua meraih prestasi, dan itu terwujud. Bukan karena prestasi itu kami datang, tapi sesuai janji kami dulu,” ujar De Gadjah.

Ia menegaskan, aksi sosial ini bukan pertama dan juga bukan yang terakhir. 

“Komitmen kami bukan pertama dan juga bukan terakhir kali dan akan terus berlanjut. Kalau ada tempat yang lain, kami akan sambangi. Kalau di sini memang tidak tersentuh bantuan pemerintah,” ungkap De Gadjah.

Bantuan yang diberikan, kata De Gadjah berupa dana yang berasal dari dana pribadi pengurus maupun atlet tinju. 

“Kami sisihkan dana pribadi, mungkin ke depan ada juara Porprov nanti sisihkan untuk mereka,” sebutnya.

Selain itu, yang ditegaskan De Gadjah bahwa atlet bukan semata-mata latihan dan jadi juara. Tapi harus berbagi dan cinta kasih juga. 

“Ini bagian dari tinju juga, garang di ring dan garang juga di luar dengan tunjukkan kepedulian antar sesama,” pungkasnya.

Ia menegaskan, aksi sosial ini bukan pertama dan juga bukan yang terakhir. 

“Komitmen kami bukan pertama dan juga bukan terakhir kali dan akan terus berlanjut. Kalau ada tempat yang lain, kami akan sambangi. Kalau di sini memang tidak tersentuh bantuan pemerintah,” ungkap De Gadjah.

Bantuan yang diberikan, kata De Gadjah berupa dana yang berasal dari dana pribadi pengurus maupun atlet tinju. 

“Kami sisihkan dana pribadi, mungkin ke depan ada juara Porprov nanti sisihkan untuk mereka,” sebutnya.

Selain itu, yang ditegaskan De Gadjah bahwa atlet bukan semata-mata latihan dan jadi juara. Tapi harus berbagi dan cinta kasih juga. 

“Ini bagian dari tinju juga, garang di ring dan garang juga di luar dengan tunjukkan kepedulian antar sesama,” pungkasnya.