search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
OJK Provinsi Bali Gandeng Dua Universitas, Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan di Perdesaan
Jumat, 20 September 2024, 19:12 WITA Follow
image

OJK Provinsi Bali Gandeng Dua Universitas untuk meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan di Perdesaan

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, BALI.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali telah menjalin aliansi strategis dengan Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN-LIK) 2024. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di wilayah perdesaan Bali, sejalan dengan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).

KKN-LIK Universitas Udayana berlangsung dari 14 Juli hingga 26 Agustus 2024, sementara KKN-LIK Undiksha berlangsung dari 18 Juli hingga 22 Agustus 2024. 

Program ini melibatkan 678 mahasiswa dan telah berhasil memberikan edukasi keuangan kepada 27.620 peserta, termasuk 312 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dalam KKN-LIK 2024, OJK Provinsi Bali dan universitas peserta menyasar 40 desa yang tersebar di delapan kabupaten, antara lain Badung, Tabanan, Gianyar, Klungkung, Jembrana, Karangasem, Buleleng, dan Bangli. 

Desa-desa ini dipilih berdasarkan tingkat literasi dan inklusi keuangan yang masih perlu ditingkatkan.

Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (20/9/2024), menyampaikan bahwa program ini dilaksanakan untuk mengatasi gap antara tingkat inklusi dan literasi keuangan di Indonesia yang masih cukup signifikan. 

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, terdapat selisih 9,59 persen, dengan tingkat literasi keuangan sebesar 65,43 persen dan tingkat inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.

“Perbedaan ini menunjukkan bahwa meskipun banyak masyarakat yang telah mengakses layanan keuangan, mereka belum sepenuhnya memahami produk-produk tersebut,” ungkap Kristrianti.

Sebelum kegiatan KKN-LIK dimulai, OJK Bali memberikan pembekalan umum kepada 4.817 mahasiswa peserta KKN dan pembekalan khusus kepada mahasiswa KKN-LIK melalui 11 modul edukasi keuangan yang diakses via Learning Management System (LMS). 

Para mahasiswa kemudian terlibat dalam berbagai kegiatan edukasi, seperti survei profil desa, survei literasi dan inklusi keuangan, serta pendampingan UMKM.

Selama KKN-LIK, sebanyak 46 kegiatan edukasi keuangan dilakukan kepada 2.786 peserta masyarakat umum, dan 50 kegiatan edukasi dilakukan kepada 2.502 peserta Yowana (generasi muda Bali). 

Tak hanya itu, mahasiswa KKN-LIK juga menyasar 164 sekolah dari tingkat PAUD hingga SMA, menjangkau 14.136 siswa dengan edukasi keuangan.

Selain edukasi di sekolah, mahasiswa juga melakukan edukasi langsung (door-to-door) kepada 7.269 peserta dan memberikan pendampingan kepada 312 UMKM. Pendampingan UMKM meliputi penyusunan laporan keuangan sederhana dan sosialisasi akses permodalan yang melibatkan 927 peserta.

Sebagai bagian dari program KKN-LIK, mahasiswa di masing-masing desa menciptakan Pojok Literasi Keuangan, yang berisi poster edukatif tentang produk dan layanan jasa keuangan serta tips berinvestasi bijak. 

Poster ini ditempatkan di lokasi strategis seperti kantor desa, balai banjar, sekolah, dan puskesmas, guna memudahkan akses masyarakat terhadap informasi keuangan.

Mahasiswa juga melakukan survei literasi dan inklusi keuangan kepada 10.864 responden, yang bertujuan untuk memetakan kebutuhan edukasi keuangan di masing-masing desa.

Kristrianti menegaskan bahwa KKN-LIK menjadi salah satu program prioritas OJK Bali yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan. 

a juga menambahkan bahwa OJK Bali berkomitmen untuk terus meningkatkan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah, civitas academica, pelaku usaha jasa keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah.

Dengan sinergi ini, diharapkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Bali, khususnya di wilayah perdesaan, dapat meningkat, sehingga masyarakat dapat lebih memahami dan memanfaatkan layanan keuangan dengan bijak.

Editor: Aka Kresia

Reporter: bbn/rls

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami