search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kelurahan Tonja Memiliki 2 Bank Sampah
Rabu, 4 Mei 2022, 11:45 WITA Follow
image

https://beritabali.com/assets/posting/berita_220405040537_KelurahanTonjaMemiliki2BankSampah.jpg

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah dan membiasakan warganya dalam memilah sampah Kelurahan Tonja saat ini memiliki dua Bank Sampah yakni Bank Sampah Tatasan Kaja dan Bank Sampah Tegeh Sari. Bank Sampah ini dibentuk disamping untuk mengurangi volume sampah yang dibuang juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, karena beberapa jenis sampah an organik seperti plastik, kaleng dan besi bisa di daur ulang dan bisa dijual di Bank Sampah. 

Bank Sampah di Kelurahan Tonja sudah ditetapkan dalam SK oleh Wali Kota Denpasar. Hal ini disampaikan Lurah Tonja Made Sunantra saat di wawancara Rabu (4/5). 

Lebih lanjut ia mengatakan, keberadaan Bank Sampah di Kelurahan Tonja tentunya sangat efektif dalam mengatasi masalah permasalahan sampah. Khususnya di Banjar Tegeh Sari ada perarem atau peraturan yang dibuat untuk pemilahan sampah nya. 

“Dengan cara itu maka akan bisa mempercepat mengatasi permasalahan sampah,” katanya. 

Menurutnya mekanisme yang diterapkan di Bank Sampah adalah warga datang ke Bank Sampah dengan membawa sampah. Setelah itu ditimbang dan di cek sampahnya sesuai dengan jenisnya dicatat di buku tabungan jumlah sampah yang dibawa. 

Setiap Bank Sampah bisa menampung sampah 500 sampai 700 kg setiap kegiatan atau setiap Minggu. Sampah yang dibawa masyarakat dibayar sesuai dengan kualitas sampahnya. Seperti kardus bisa per 1 kg seharga Rp3.000.

Sementara Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLHK Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gde Budhita menambahkan, sesuai dengan Penetapan Wali Kota tahun 2022 ada sebanyak 317 bank sampah. Secara umum sistem kerjanya ada per minggu, dua minggu dan ada sebulan sekali. 

“Yang menentukan adalah pengurusnya di masing-masing banjar. Karena setiap banjar biasa ada pengurusnya misalnya Kelian atau yang ditunjuk menjadi ketua,” katanya. 

Lebih lanjut Ngurah Budhita mengatakan sebelum sampah di bawa ke Bank Sampah tentunya sudah dilakukan pemilihan sesuai dengan jenis sampahnya, seperti botol, karton, plastik dan lain sebagainya. Setelah jadwal telah ditentukan nanti Bank Sampah Induk akan mengambilnya barangnya. 

Bahkan ada juga yang membawa pengepul langsung. Jadi mereka tidak setiap hari buka, dan mereka meng khusus untuk sampah yang keluar dari rumah tangga dan tidak mengambil dijalan. 

"Dengan adanya Bank Sampah ini juga membantu mengurangi volume sampah yang di buang ke TPA Suwung disamping dapat menghasilkan uang," imbuhnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami