search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelaku Keroyok Bule Ukraina Sebagai Rasa Solidaritas
Jumat, 4 Februari 2022, 10:20 WITA Follow
image

Beritadenpasar.com

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Terungkap, dua pelaku pengeroyokan dan penyekapan terhadap korban Oleg Zheinov alias OZ asal Ukraina, menyerahkan diri ke Polisi. Keduanya yakni AT warga negara Rusia dan ID asal Ukraina.

Dalam rilis yang disampaikan Wadirkrimum Polda Bali, AKBP Suratno, kejadian pengeroyokan bermula warga negara Rusia Voloymyr Kaminsky alias VK (30) dan pacarnya V berlibur ke Bali dan menyewa motor di sebuah rental milik Cenly Elounora Musa alias ECLM (26). Sewa menyewa ini dbantu oleh korban Oleg.

"Dari hasil lidik motor yang disewa itu ternyata masih baru dan ketika disewa hanya menggunakan kwitansi kosong," bebernya Jumat 4 Februari 2022.

Namun keesokan harinya, motor yang disewa oleh VK hilang di vila tempatnya menginap. Hal itu diketahui melalui kamera CCTV dan kejadian ini dilaporkan ke Cenly selaku pemilik motor. 

Atas kejadian itu, Cenly dan Oleg ditemani dua warga asing mendatangi Volodymyr di Villa tersebut untuk meminta pertanggungjawaban. 

Namun malah terjadi cekcok di recepsionis sekitar pukul 12.30 WITA. Saat itu Volodymyr merasa dipersekusi dan ada yang memukulnya. Sehingga ia menghubungi temanya PO asal Indonesia untuk minta melapor ke Polisi. 

Tanpa diduga, datang 4 warga asing mengendarai mobil Fortuner Hitam dilengkapi rotator dan sirine, tapi tanpa plat nomor.  "Jadi tidak benar soal adanya Polisi internasional. Hanya miss komunikasi," ujarnya. 

Selanjutnya, keeempat orang asing yakni AT dan ID dengan dua yang belum diketahui namanya itu langsung masuk ke resepsionis dan menyeret Oleg. Korban dikeroyok dan dipaksa masuk ke mobil Fortuner bersama Cenly untuk dibawa pergi ke daerah Kediri, Tabanan. 

"Di dalam mobil tidak terjadi lagi kekerasan dan disebut tidak ada perampasan hp milik korban, melainkan ponselnya jatuh sendiri saat itu. Volodymyr tidak ikut melakukan pemukulan," terangnya. 

Keduanya kembali diajak berkeliling selama dua jam dan dibawa ke daerah Canggu dan diturunkan disana. Korban Oleg kemudian melapor ke Polsek Luta Utara.

AKBP Suratno mengatakan setelah menerima laporan korban, pihaknya berkoordinasi dengan konsulat kehormatan Ukraina dan Rusia untuk mengetahui siapa warga asing yang terlibat. Tak lama kedua pelaku yakni AT dan ID datang untuk menyerahkan diri ke Polsek, pada Kamis 3 Februari 2022. 

"Setelah diperiksa, keduanya mengaku tak saling kenal, begitu juga mereka tak mengenal dua pelaku lainnya, termasuk Volodymyr tak mengenal mereka," bebernya. 

Pengakuan para pelaku meski tak saling kenal, Volodymyr mengakui hanya emansipasi atau solidaritas sesama orang Eropa Timur. Kelompok pengeroyokan ini diduga dipanggil oleh OP dan bertemu dalam satu mobil. 

Sementara dari hasil pemeriksaan kedua pelaku masih berstatus saksi. Anehnya saat dirilis, kedua tanganya diborgol. Sebab, polisi masih memerlukan alat bukti lain terutama hasil visum. 

Dijelaskan AKBP Suratno, pihaknya punya waktu selama 24 jam untuk mengamankan pelaku guna melengkapi alat bukti. Jika tenggat waktu belum mencukupi, rencananya mereka akan dititipkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim). 

Sementara hasil koordinasi dengan Konsulat Kehormatan Ukraina dan Rusia serta Kanwil Imigrasi, ada peluang masalah semua warga asing yang terlibat kasus ini akan dituntaskan dengan dideportasi. Sementara terkait mengenai laporan VK terkait persekusi masih diselidiki pihaknya. 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami