Masa Pandemi, BI Sebut Informasi Lewat Survei Jadi Hal Penting
GOOGLE NEWS
BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Bali Trisno Nugroho dalam beberapa minggu terakhir, kasus COVID-19 di Indonesia menyentuh angka tinggi sehingga mendorong pemerintah menetapkan adanya PPKM Darurat termasuk juga di provinsi Bali.
Meskipun demikian, vaksinasi COVID-19 yang terus digencarkan oleh pemerintah dengan target vaksinasi 1 juta per hari, bahkan Presiden Jokowi mengarahkan untuk dinaikkan menjadi 2 juta per hari di Agustus nantinya tentu akan memberikan optimisme terhadap pemulihan kondisi Indonesia ke depan termasuk dalam hal perekonomian.
Meskipun demikian, vaksinasi harus terus diiringi dengan penerapan protokol Kesehatan yang ketat. "Termasuk di antaranya kegiatan-kegiatan saat ini masih terus diupayakan dilakukan secara daring, salah satunya kegiatan pada siang hari ini," ujarnya, Kamis (15/7) dalam salah satu Webinar di Denpasar.
Di masa penuh dengan ketidakpastian terutama dalam pandemi COVID-19 seperti, saat ini, peran data dan informasi terutama melalui survei menjadi hal yang penting. Data dan informasi tersebut berperan sebagai leading indicator penyusunan perkiraan perkembangan perekonomian ke depan yang pada akhirnya bermuara untuk menentukan arah kebijakan perekonomian nasional.
"Bank Indonesia saat ini berupaya agar analisis dan asesmen yang disusun selalu forward looking terhadap perekonomian ke depan," cetusnya.
Dengan demikian, kebijakan yang diambil dapat bersifat mengantisipasi atau mendahului situasi yang mungkin akan terjadi ke depan. Guna mencapai hal tersebut diperlukan berbagai survei baik yang bersifat rutin maupun insidentil yang dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia termasuk Bali.
"Survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia bertujuan untuk mengetahui secara lebih dini mengenai perkembangan harga dan kondisi perekonomian ke depan," katanya.
BI akan melakukan diseminasi terkait Perkembangan Ekonomi Bali Terkini kondisi triwulan II 2021. "Kami secara rutin melakukan survey untuk mengetahui bagaimana perkembangan perekonomian baik dari sisi rumah tangga maupun dunia usaha," ujarnya.
Beberapa survey mulai dari, Survey Konsumen (SK) untuk mengetahui perkiraan konsumsi Rumah Tangga ke depan, Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) untuk mengetahui indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil secara triwulanan dan Survey Penjualan Eceran (SPE) untuk melihat pergerakan nilai penjualan di tingkat eceran.
Kemudian Bank Indonesia Provinsi Bali juga menyelenggarakan survey insendentil sesuai dengan kondisi dan kebutuhan data terkini. Dalam kesempatan ini, terdapat juga pemaparan mengenai Dampak Bantuan Sosial Terhadap Pola Konsumsi kepada 160 responden masyarakat di Provinsi Bali yang menerima bantuan sosial dari Pemerintah.
Survei dilakukan Bank Indonesia tersebut juga sesuai dengan Best Practice dilakukan bank-bank sentral di beberapa negara maju maupun negara berkembang lainnya.
"Kinerja ekonomi kami harapkan dapat tergambar dari hasil survei serta menjadi salah satu tools yang kuat dalam memberikan gambaran komprehensif tentang perkembangan ekonomi secara regional maupun cakupan nasional," pungkasnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/tim