search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pakis Bali Soroti Pudarnya Wibawa Penggunaan Payas Agung
Rabu, 20 April 2022, 13:45 WITA Follow
image

https://beritabali.com/assets/posting/berita_222004060454_PakisBaliSorotiPudarnyaWibawaPenggunaanPayasAgung.jpg

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Perkembangan jaman dan kemajuan teknologi mempengaruhi perubahan termasuk perubahan adat menjadi sangat cepat. Tidak menutup kemungkinan perubahan mempengaruhi cara berpakaian bahkan adat Bali terkait pakem payas utama Bali.

Seperti yang kita ketahui bersama, payas utama atau biasa kita sebut dengan istilah payas agung, pada jaman dahulu hanya digunakan oleh mereka yang berada dalam lingkaran tri wangsa (Brahmana, Ksatria dan Wyasia) karena seperti yang kita pahami bahwa mereka memiliki akses untuk melakukan komunikasi terbuka dengan pihak luar daerah bahkan luar negeri. 

Sedangkan bagi kaum sudra masih menggunakan payas madya (menengah). Dan hal ini dikaitkan dengan berbagai upacara agama hindu di Bali, khususnya manusa yadnya yang didasari dengan desa, kala dan patra. 

Atas dasar inilah maka pakem payas utama dari masing-masing Kabupaten/ Kota di Bali menunjukkan keberagaman dengan muara filosofi yang sama, yakni pemujaan atas keagungan sang pencipta. Keberagaman inilah yang seharusnya kita pertahankan dan lestarikan. Bukan sebaliknya terjadi seragamisasi dan mengaburkan arti serta makna yang terkandung di dalamnya. 

Perkembangan jaman, semakin menggilas jembatan kulture tersebut, dimana seperti yang kita temui saat ini, pakem payas utama atau payas agung dapat digunakan oleh siapa saja tergantung dari strata ekonominya.

Pudarnya hal ini, juga dapat kita temui dimana payas agung seringkali kita temui dalam acara formal kenegaraan untuk menyambut kedatangan pejabat negara, dan bukan dalam rangka pelaksanaan upacara yadnya.

Hal ini tentu saja memunculkan kekhawatiran bagi Paiketan Krama Istri akan semakin pudarnya wibawa penggunaan payas utama di tengah kehidupan adat istiadat Bali.

“hal ini harus kita cegah melalui sosialisasi aktif kepada masyarakat, agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan dan pemanfaat payas agung. Ini bisa saja akan menghancurkan budaya kita sendiri dari dalam, karena kita sendiri sebagai pewaris budaya luhur Bali tidak mampu menjaga dan mempertahankannya,” ungkap Ketua PAKIS Bali Cok Tia Kusuma Wardani saat membuka Webinar PAKIS Bali “Pakem Payas Utama Bali” di Gedung Jaya Sabha-Denpasar, Rabu (20/4). Bali dengan eksistensinya yang sudah mendunia hingga saat ini, layaknya

perjalanan entitas bertatakrama yang memperlihatkan transpormasi diri dari garis waktu kehidupan. Dimana busana Bali utama atau lebih spesifik pakem payas utama Bali adalah contoh satuan material yang memiliki nilai-nilai filosofis, etika dan estetika yang berkembang seiring dengan kemampuan masyarakat untuk berpikir secara perlambang dan menangkap umpan balik sebagai akibat dari tindakan-tindakannya dalam proses penyesuaian diri secara aktif dengan lingkungannya.

Anggota Komisi Desain Busana dan Boga Majelis Kebudayaan Bali Tingkat Provinsi Bali Tjokorda Istri Ratna mengatakan bahwa pakem payas utama Bali tidak dapat dikatakan hanya dengan sebuah definisi tanpa mengawal cara berpikir dan respon masyarakat terhadap lingkungannya (konsep bhuwana agung dan bhuwana alit – menyeleraskan dengan gerak semesta)yang selalu bertumbuh dan berkembang.

Pakem payas utama Bali bukan hanya sebagai citra atau wajah atau jiwa tetapi telah menjai jembatan budaya yang menyampaikan pesan tentang nilai-nilai budaya. Dan nilai-nilai budaya ini terimplementasi pada pakem payas utama Bali dari simbol-simbol yang sarat dengan filosofi dan nilai.

 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami