search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Massa Segel Kantor PHDI Bali, Tolak Sampradaya
Jumat, 8 April 2022, 21:55 WITA Follow
image

Beritadenpasar.com

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR.

Sehubungan digelarnya Lokhasabha Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali ke VIII, di Puspem Badung dalam pemilihan pengurus baru, sekelompok massa berpakaian adat menyegel kantor PHDI Provinsi Bali di Jalan Ratna, Tonja, Denpasar Utara, pada Jumat 8 April 2022. 

Sebelumnya, puluhan massa ini berdemo menolak adanya sampradaya. Aksi massa ini menyegel kantor PHDI dengan menggunakan tali plastik warna kuning, sehingga mirip garis police line. Aparat kepolisian Polresta Denpasar sudah terlihat berjaga-jaga mengamankan aksi demo yang di mulai sejak pukul 11.30 WITA ini. 

Menurut Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol I Made Uder aksi demo ini diikuti 97 orang mengatasnamakan dari Taksu Bali. 

"Mereka dari Taksu Bali yang mungkin kontra dengan sampradaya," beber Kompol Uder, Jumat 8 April 2022. 

Dalam pengamanan tersebut, Polresta Denpasar mengerahkan 48 personel dibantu personel dari Polsek Denpasar Utara dan Polda Bali. Para pendemo selain berorasi juga mempertunjukkan Calonarang. 

Tampilan Calonarang ini bertujuan agar PHDI Bali berbenah melihat suatu kebenaran tentang Ajeg Bali. Sehingga ke depan, pengurusnya dapat merombak sistem dan tidak mengakui sampradaya. 

Soal para pendemo menyegel kantor PHDI dengan menggunakan tali warna kuning, Kompol Uder mengatakan pihaknya sudah mengantisipasinya. "Hanya tali warna kuning bukan police line," ujarnya. 

Ia mengatakan pihaknya belum mengetahui dari mana para pendemo mendapat tali itu. Namun diduga tali itu merupakan tali proyek yang biasa digunakan untuk pembatas bangunan. 

"Demonya cepat hanya 30 menit dan berlangsung kondusif," tegasnya. 

Lain hal, Kompol Uder berharap agar para pemangku kebijakan (PHDI) dan pihak yang berseteru bisa bersama merumuskan hasil terbaik. 

Menurutnya pada prinsipnya semua pihak hargai, namun diharapkan bila ada kekurangan agar para pihak bisa menemukan keputusan yang terbaik untuk Bali. 

"Sehingga situasi Kamtibmas tidak bergejolak dan tetap kondusif, apalagi nanti Bali menggelar event internasional," tandasnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami