search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembacokan di Monang Maning, Polisi Ungkap Awal Pemicunya
Senin, 26 Juli 2021, 20:25 WITA Follow
image

beritabali/ist/Para tersangka kasus pembacokan di Monang Maning.

IKUTI BERITADENPASAR.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITADENPASAR.COM, DENPASAR BARAT.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan Gede Budiarsana tewas diawali dari kantor PT. Beta Mandiri Multi Solution (BMMS) itu dipicu masalah kreditan motor milik Jro Dollah yang pembayarannya macet sejak setahun lalu. 

Kedua korban datang ke kantor PT.BBMS untuk meminta keringanan pembayaran tapi ditolak. Kedua korban membela diri bahwa penarikan motor tidak boleh dilakukan pihak PT. BMMS karena harus ada putusan pengadilan. 

Namun pembayaran kredit macet sepeda motor Lexy itu menjadi ricuh, setelah korban Gede Budiarsana terlihat marah dan langsung mengeluarkan pisau yang terbuat dari rantai kalung. Merasa terancam, 7 Debt Colector itu balik menyerang kedua korban. 

"Mungkin karena ada kesalahpahaman, korban mengeluarkan pisau rantai kalung. Jadi, melihat ini para pelaku terpicu emosinya hingga melakukan penyerangan," terang perwira melati tiga dipundak ini. 

Melihat nyawa anak buahnya terancam, tersangka Benni Bakarbessy selaku pimpinan yang menjabat Direktur Perusahaan lantas mengeluarkan sejumlah pedang dari dalam kantor. 

"Tersangka BB (Benni Bakarbessy) yang mengeluarkan pedang dan menyuruh para pelaku untuk menyerang kedua korban," ucapnya. 

Sempat terjadi rebutan pedang dan saling pukul di kantor PT.BMMS tersebut. Namun lantaran kalah jumlah pengeroyok, kedua kakak beradik itu melarikan diri. Dalam aksi kejar-kejaran itu, pelaku utama Wayan Sadia mengejar korban Gede Budiarsana sambil membawa parang hingga ke simpang Jalan Subur-Kalimutu Monang-maning Denpasar Barat. 

Nah saat korban berupaya kabur mengendarai mobil pick up, tersangka Wayan Sadia menebas korban berkali-kali di bagian kepala, leher, dan tangan hingga putus. Sementara korban Ketut Widiada alias Jro Dollah berhasil kabur menumpang gojek. 

Namun pria asal Kubutambahan Buleleng yang tinggal di Jalan Kubu Anyar Kuta ini juga mengalami luka di bagian kepala setelah terkena lemparan batu dari para pelaku. 

"Para pelaku lainnya melakukan pemukulan dan pelemparan dengan batu. Korban GB (Gede Budiarsana) kehabisan darah dan meninggal di TKP," ujarnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritadenpasar.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Denpasar.
Ikuti kami