Sinergi Militer dan Komunitas Lokal dalam Mengatasi Permasalahan Sampah Laut di Bali
GOOGLE NEWS
BERITADENPASAR.COM, BALI.
Upaya menjaga kebersihan lingkungan dan ekosistem Bali terus digencarkan oleh berbagai pihak.
Salah satu inisiatif penting terbaru adalah kegiatan yang dipimpin oleh Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si., pada Senin (20/1/2025), yang bertujuan mengatasi permasalahan sampah laut dan menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan ini melibatkan kerja sama lintas sektor, termasuk jajaran militer, pemerintah daerah, dan komunitas lokal.
Kegiatan peninjauan dimulai di Kawasan Taman Pancing, Pemogan, Denpasar, untuk memantau kondisi aliran Sungai Tukad Badung.
Didampingi Ketua Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, Muhammad Noor, Pangdam Zamroni memastikan aliran sungai bebas dari hambatan yang dapat menyebabkan genangan atau pencemaran.
Fokus penanganan tidak hanya terbatas pada sungai, tetapi juga infrastruktur pengelolaan air seperti Waduk Muara Tukad Badung dan Bendungan Tukad Mati.
Baca juga:
Bencana Tanah Longsor di Jalan Ken Dedes Ubung Kaja Denpasar 8 Korban Terevakuasi, 5 Meninggal Dunia
Selain memantau kesiapan infrastruktur, Pangdam turut mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan sampah laut di Pantai Kedonganan.
Dalam kegiatan bersih pantai, prajurit Kodam IX/Udayana bersama masyarakat mengumpulkan sampah pesisir yang menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut Bali.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari sinergi antara berbagai pihak.
Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai Bali-Penida menyediakan dukungan teknis untuk pemasangan alat seperti trash boom dan jaring di pintu air serta hulu sungai.
Alat ini dirancang untuk mencegah sampah masuk ke laut, sehingga mengurangi pencemaran laut.
Lebih lanjut, Kodam IX/Udayana berkomitmen mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga Bali dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama melalui pemilahan sampah, daur ulang, dan pengurangan limbah rumah tangga.
Komunitas lokal juga memainkan peran signifikan melalui pembentukan bank sampah, yang memberikan insentif ekonomi bagi masyarakat untuk mendaur ulang dan mengelola sampah dengan lebih baik.
Pemerintah daerah mendukung upaya ini dengan mengembangkan fasilitas pengelolaan sampah skala rumah tangga, memperluas akses masyarakat terhadap sistem pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Dengan keberhasilan program-program ini, dampaknya akan sangat signifikan terhadap ekosistem Bali. Selain menjaga kebersihan laut dan sungai, upaya ini juga berkontribusi pada daya tarik wisata Bali sebagai destinasi internasional.
Laut dan pantai yang bersih tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat lokal yang bergantung pada pariwisata.
Kapendam IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, menegaskan bahwa keberhasilan program ini memerlukan sinergi berkelanjutan antara semua pihak.
Baca juga:
Razia di Simpang Gatsu-Jalan Pidada, Polisi Keluarkan 20 Surat Tilang
"Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap masalah sampah laut dan sungai dapat ditangani secara komprehensif, sehingga lingkungan Bali tetap terjaga untuk generasi mendatang," ungkapnya.
Inisiatif yang dipimpin oleh Kodam IX/Udayana ini membuktikan bahwa kolaborasi antara militer, pemerintah, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan lingkungan.
Dengan semangat gotong royong, Bali tidak hanya dapat menjaga keindahan alamnya tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan serupa.
Editor: Wids
Reporter: bbn/tim